Kamis, Juni 30, 2011

Be the One Who I had to be

Tadi pas lagi baca-baca sedikit tentang pembahasan buat ujian besok, tiba-tiba dapet telepon dari mama....


"Halo"
"Lagi apa?"
"Belajar, besok ujian. Doakan ma ya?"
"Iya, mudahan bisa, sampai kapan ujiannya?"
"Sampai sabtu, dari selasa memang udah ujian, tapi besok itu ujian tulisnya"
"Oh iya.... Nanti sekalian ya carikan info tentang **** (sebuah nama universitas swasta)"
"Oh inggih, tapi masih ada lo Unlam SMUT sama Mandiri"
"Iya, tapi adikmu itu, kayaknya santai sekali"
Pembicaraan sebentar ....... Minta doa lagi dan selesai!


Begitu singkat tapi entahlah seperti ada yang aneh!


Kemaren buka pengumuman SNMPTN buat ngecek hasil adikku kan ikut SNMPTN kemarin, tapi dia belum lulus. Aku sih gak terlalu memaksa dia harus lulus, aku tahu rasanya SNMPTN dan untuk lulus ujian itu butuh usaha yang begitu keras, puji Tuhan memberiku kesempatan untuk berhasil, tapi adikku tidak. Dia tidak sempat belajar, atau bimbingan, atau semacamnya, karena perubahan siklus ujian, terlalu mepet sama pengumuman kelulusan. Yeah bukan sepenuhnya salah 'sistem' sih tapi entahlah aku merasa .... ada sesuatu yang membuat ku menyayangkan ........ tapi setiap hal pasti ada hikmahnya.
Dia itu anak yang cerdas
Cepat nangkap pelajaran
Memiliki gift yang rata-rata laki-laki punya, pemalas tapi cerdas, jarang belajar tapi sekalinya belajar langsung masuk aja dalam otak
Sayang sekali kalo hanya segini ......
Aku bangga padanya, hingga sekarang, bahkan ketika dia gagal, aku tetap bangga padanya, dia sudah berusaha dan dia akan berusaha lagi seperti yang pernah aku lakukan dulu.
Jauh di lubuk hatiku aku ingin dia mengikuti jejakku tapi, aku akan terus mendukung membiarkan dia menjadi apa yang dia inginkan.


Aku seringkali tersenyum mengingat masa kecil kami, jarak kami cuma setahun beberapa bulan, sekarang kalo disandingkan kami seperti anak kembar, tapi dia kadang lebih terlihat seperti seorang kakak, karena dia laki-laki dan posturnya lebih tinggi. Dia sering sekali membuatku menangis dulu, tapi aku juga sering membuat dia jadi dimarahin mama (sejak kecil ternyata aku sudah jago mengambinghitamkan orang lain wkwk), sifat kami begitu berlawanan, dia tenang dan aku cenderung 'ribet', dia lulusan pondok aku binal, dia pendiam aku cerewet, dia terlalu mudah dipengaruhi dan kadang tidak memiliki pondasi pendirian kuat sedangkan aku sangat keras kepala dan apa yang aku mau harus bisa aku dapatkan hingga hal itu memang sungguh mustahil semustahil orang mati hidup lagi, dia cenderung diam dan pasrah sedangkan aku pemberontak (dari SD aja udah bikin kasus sama guru -_-"), dia gampang menyerah dan berpaling sedangkan aku wah sulit membuatku berpaling, titanic juga gak akan bisa kali ..... yah begitulah, kami berdua mirip tapi jauh berbeda...
Dan aku bangga padanya
Mungkin memang bukan rejekinya sekarang
Tapi aku yakin dia punya masa depan yang lebih baik dari aku
Seperti apapun dan menjadi apapun dia nantinya, aku akan terus mendoakannya
Jauh dilubuk hatiku aku ingin dia mengikuti jejakku, tapi aku akan terus dukung apa yang dia mau, yang dia cita-citakan
Tuhan ... Aku sayang adikku!




Tadi mama sempat bilang "Dia sepertinya tenang-tenang saja, gak ada usaha yang begitu kuat"
"Mungkin setelah ini dia bakal termotivasi untuk lebih berusaha" kubilang
Dalam hati aku membayangkan adikku itu. Iya itu memang sifatnya, dia tidak terlihat 'suka' berjuang tapi buktinya sekarang dia berhasil selama 6 tahun hidup mengasingkan diri di pondok pesantren tanpa orang tua didekatnya (sejak lulus SD, kecil banget waktu itu), buktinya dia berhasil jadi juara 3 umum dari seluruh santri ketika kelulusan akhir wisuda, buktinya dia sekarang disini menjadi besar dan mengagumkan, menjadi seorang laki-laki. Kupikir dia hanya tidak menunjukannya. Itu memang sifatnya, aku tahu jauh di lubuk hatinya dia pasti berusaha, aku sedih dia pasti lebih sedih, tapi dia lebih tenang itu saja. Sifatku sama dengan ibuku, cenderung meributkan hal-hal macam itu dan sangat ekspresif. Tapi aku percaya dia
Tuhan .... Aku bangga adikku!


Berikan yang terbaik untuknya, Tuhan, kumohon!






Lalu tentang aku .......................
"Iya, tapi dia tidak rajin belajar kayak kamu" ucap ibuku
Aku tersentuh mendengarnya sekaligus menyumpahi diriku sendir -Itukah yang mama kira selama ini?-
Iya dari dulu aku memang suka belajar. Aku selalu dianggap paling pintar dan cerdas diantara ketiga saudaraku yang lain, tapi itu hanya karena aku diberi kesempatan lebih untuk menunjukannya. Sekarang, bahkan hingga sekarang setelah dua tahun aku hidup 'bebas' dan mengetahui bagaimana sifatku ketika jauh dari orang tua ... Mereka bahkan masih mempercayai aku, aku tersentuh tapi aku juga ingin menginjak mukaku sendiri, mereka percaya padaku, mereka percaya bahwa aku membanggakan dan aku, apa yang telah aku lakukan selama dua tahun  terakhir ......... Sungguh menyakitkan mengingat semua itu!


Aku jatuh bangun dalam depresi
Aku menghilang dalam duniaku sendiri
Aku mencoba mati berkali-kali
Aku membiarkan diriku jatuh dalam sebuah tempat yang aku sangat menikmatinya namun membuatku jauh dengan semua orang yang menyayangiku
Aku bahkan kadang merasa malas pulang kerumah yang jaraknya lebih 40 km itu setiap liburan dengan berbagai alasan yang sebenarnya alasannya adalah aku tidak ingin mereka melihat bahwa anaknya ini telah berubah. Aku berusaha melakukan semuanya sendiri dan menunjukan bahwa aku sudah dewasa namun kadang aku bersikap seakan aku tidak punya orang tua, 


Demi Tuhan aku sayang mereka dan tidak pernah mau kehilangan mereka.


Jadi apa yang telah kulakukan selama dua tahun terakhir, menyia-nyiakan hidupkukah?
Aku ingin membuat mereka bangga, tapi kadang aku terlalu malu mengakui bahwa aku sama sekali tidak membanggakan selain seorang mahasiswa kedokteran yang tidak bisa menghasilkan apapun selain menghabiskan uang orang tua. Aku malu, ketika setelah dua tahu dan aku bahkan tidak becus mengobati faringitisku sendiri.


What the hell am I doing in two years of my latest life?


Aku tidak melakukan apapun selain mengeluh menangis putus asa dan terus menghindari 'Tuhan'
Aku merasa takut pada diriku sendiri. Setiap rupiah yang aku pakai, andai bisa kukembalikan semuanya tanpa kecuali untuk mengurangi rasa bersalahku, tapi aku bahkan bukan apa-apa dan tak pernah punya apa-apa.
Hingga sekarang, aku hanyalah parasit, apa yang kuberikan untuk mereka hanyalah 'rasa bangga yang tidak berlisensi'
Bukannya aku senang ketika kedua orang tuaku percaya penuh padaku, aku malah menangis karena itu
Apa yang sudah aku lakukan selama dua tahun ini ...............
Aku adalah orang yang hampir tidak pernah menyesal, tapi ini adalah salah satu dari 1% pilihan hidup yang mungkin harus aku sesali dan perbaiki. Setiap kesalahan adalah bukti bahwa kita manusia dan harus belajar untuk menjadi lebih baik tapi mungkin rasa menyesal yang satu ini akan membantuku untuk memperbaiki diriku.


Aku hanyalah sosok yang bodoh.
Aku hanyalah sosok yang beruntung
Aku bahkan kadang tidak yakin bahwa aku layak menjadi seorang dokter dengan keadaanku sekarang, tapi aku tetap bermimpi setinggi-tinggi


Prof.dr. Sari Dianita Purnama Sp.BS(K)


Aku masih punya cita-cita dan jika memang aku tidak bisa mengganti tiap rupiah yang telah aku habiskan sia-sia untuk mengurangi rasa bersalah paling tidak suatu hari aku akan memberikan 'lisensi' yang layak pada 'rasa bangga' yang kedua orang tuaku dan semua keluargaku pegang.
Mungkin aku tidak bisa menjadi seratus persen baik sebaik yang mereka bayangkan disana
Tapi aku tidak akan menjadi seburuk yang mereka takutkan. Karena aku sayang orang tuaku...


Aku sayang semua keluargaku!


---Di sela-sela belajar, setelah mendapat telepon dari mama dan mengobrol singkat, aku tidak menyangka akan terpikir seperti ini. God help me .... --- I wish I get luck again for tomorrow like what I got two years ago ...


Wish us luck ...


Mungkin aku memang kehilangan banyak hal. Mungkin aku memang punya puluhan alasan untuk menjadi putus asa. Mungkin aku telah jatuh kedalam lubang begitu dalam dalam gelap dan harus berusaha melakukan segalanya sendiri. Mungkin aku tidak akan pernah benar-benar memiliki orang lain untuk sandaran. Mungkin sebagian hidupku telah hilang. Tapi aku tetap hidup dan apa yang harus aku lakukan adalah menyelamatkan sisa hidupku untuk menebus semua yang telah kedua orang tuaku dan semua orang yang berjasa disekitarku lakukan padaku.Aku tidak ingin mati dengan meninggalkan banyak hutang budi bahkan pada seseorang yang seharusnya paling aku benci didunia ini.




Quote for today :
Kadang orang yang terlihat paling ceria, paling bersemangat, paling sering tersenyum dan mengajak orang tersenyum, paling tak punya beban, adalah orang yang paling kesepian diantara teman-temannya


God, wish us luck ................... Amin
Aku ingin menjadi dokter yang baik untuk semua orang yang mengharapkan aku dan bangga padaku
Aku tidak ingin mengecewakan siapapun
Dan meski dalam hati aku merasa lelah dan putus asa, aku ingin bertahan untuk membuktikan bahwa aku sanggup melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan siapapun
Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya, sekarang aku terus mencoba ikhlas dan berdoa kepada Engkau agar aku mendapatkan apa yang kukira layak untukku dan telah aku perjuangkan sepenuh jiwa
Aku mencintai dan cinta terus melekat pada diriku. Ia yang menyakiti aku tapi juga yang membuat aku tetap hidup hingga sekarang. Cinta ...........


Aku cinta adik-adikku
Aku cinta kedua orang tuaku
Aku cinta keluargaku
Aku cinta dia


Tapi Tuhan, meskipun kadang aku sering nakal, sering melupakanmu, sering pura-pura tidak tahu tentang tanda-tanda yang Engkau kirimkam. Aku adalah ciptaanMu yang semata MencintaiMu karena untuk itulah aku dilahirkan ...........


Aku akan bertahan disini menjadi seseorang yang seharusnya aku jalani
Be the one who I had to be


Menjadi seorang anak
Menjadi seorang calon dokter
Menjadi seorang teman
Menjadi seorang perempuan
Menjadi seorang yang tetap mencintai dengan tulus tanpa keinginan apapun selain mencintai
Menjadi seorang yang kuat
Menjadi seorang yang terus menepati janji
Menjadi seorang wanita
Menjadi seorang sahabat
Menjadi orang yang terus mencintaimu tanpa henti dan tanpa timbal balik


Bunga mawar itu indah, tapi dia berduri. Bunga mawar itu begitu cerah warnanya ketika segar namun saat layu dia sama seperti yang lain, terjatuh!......... Dan tumbuh lagi sebagai bunga mawar yang baru di tanah yang sama di pohon yang sama, di ranting yang sama

Neopolitan Dreams by Lisa Mitchell



You'll go and I'll be okay,
I can dream the rest away.
Its just a little touch of fate, it will be okay.
It sure takes its precious time, but it's got rights and so have I.

I turn my head up to the sky
I focus one thought at a time
I do not let the little thieves under my tightly buttoned sleeves
You couldn't be alone, the time I feel like I am walking blind
I have nowhere, I'll have time
There are no legible signs
There are no legible signs

I like the way that you talk,
I like the way that you walk.
It's hard to recreate such an individual gait

You wait your turn in the queue,
You say your sorry's and thank you's.
I don't think you're ever
A hundred percent in the room
You're not in the room
You're not in the room

Deepest, of the dark nights
here lies, the highest of highs
Neopolitan Dreams, stretching out to the sea

You wait your turn in the queue,
You say your sorry's and thank you's
I don't think you're ever
A hundred percent in the room
You're not in the room
You're not in the room

Rabu, Juni 29, 2011

Karena Sebuah Alasan dan Untuk Menjadi Alasan ....



Rasa terhentak ketika kita menemukan bahwa sesuatu yang 'kita kira' sempurna ternyata 'tidak sesempurna kenyataannya' adalah rasa tersentak yang sangat mengguncang dan aneh ...........

Dan rasa tersentak ketika kita menemukan sebuah kenyataan bahwa sesuatu yang 'kita kira' sempurna itu ternyata telah menjadi 'cacat' dan 'tidak lagi sempurna' justru karena kehadiran kita sendiri adalah rasa tersentak seperti digulung oleh tsunami, goncang, khawatir, takut, dan hancur berkeping-keping meninggalkan penyesalan yang sebenarnya tak perlu ........

Setiap sesuatu ada karena suatu alasan, setiap hal lahir untuk menjadi alasan .... baik atau buruk pada akhirnya semua makhluk -hidup atau mati- pasti akan mendapat jatahnya untuk 'menjadi alasan' dan setiap makhluk -hidup atau mati- akan menadapat jatah untuk 'dikenai sebuah alasan'

Hidup ini tidak rumit seandainya manusia yang berpikir dan memiliki nafsu ini juga tidak diberkahi sifat 'mudah merasa bersalah'

Dan aku yang merasa lelah telah menjadi 'sebuah alasan' akan cacatnya sesuatu yang 'aku kira' -dan bahkan sempat aku kagumi- sangat sempurna dan ideal terus menerus merasa bersalah tanpa henti namun dibalik itu akupun merasa harus bersyukur karena pada saat yang hampir bersamaan aku telah 'dikenai sebuah alasan' untuk mencintai dengan sepenuh hati, sesuatu yang dulu tak pernah sama sekali aku alami, sesuatu yang kupikir dengan mudahnya bisa kulempar ke orang satu dan yang lain (dan ternyata tidak mudah) dan aku belajar banyak dari semua itu ........

Hidup ini sebenarnya tidaklah rumit seandainya manusia tidak terlalu banyak memiliki kosakata dan bahasa, hidup ini sebenarnya tidaklah rumit ... hanya saja mengapa begitu sulit mengungkapkannya dengan rangkaian huruf, itulah! Kata-kata, bahasa, huruf, dan jalan pikiran yang membuatnya rumit ........

Pada intinya .. Tuhan itu adil. Sesuatu terjadi karena sebuah alasan, sesuatu terjadi untuk menjadi sebuah alasan. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja. Pada awalnya akan terasa seperti 'terjadi begitu saja'. Ketika pertama kali apel jatuh ketanah, ia jatuh begitu saja tapi ternyata dia jatuh karena sebuah alasan "Gravitasi" . Ketika pertama kali angin bertiup, angin bertiup begitu saja. Tapi ternyata dia bertiup untuk sebuah alasan, untuk membuat burung-burung bisa terbang dengan sayapnya, untuk membawa awan ke tempat dimana hujan harusnya turun, untuk membawa sari-sari bunga sehingga mereka bertumbuh semakin banyak ... Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan dan untuk menjadi suatu alasan ...

Itu pula yang sekarang aku pikirkan tentang diriku
Aku lahir dan ada disini berperan sebagai yang aku perankan sekarang
-Untuk menjadi sebuah alasan-
-Dan karena suatu alasan-

Rumit ya?

Sebenarnya hidup itu tidak rumit, aku hanya mengulangnya terlalu sering sehingga terdengar kompleks, itu permainan bahasa dan kata-kata

Ketika kita mencintai sesuatu, itu adalah sesuatu yang mudah. Namun ketika kita mencintai sesuatu berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai alasan tiba-tiba saja ia menjadi rumit

Ketika kita menginginkan sesuatu, itu adalah sesuatu yang mudah. Namun ketika kita berulang-ulang menginginkan sesuatu yang berbeda dengan rasa ingin yang sama , maka keinginan itu menjadi sulit untuk diputuskan....

Tidak rumit sebenarnya...
Opportunity cost ... Impas .... Tuhan itu adil .... Karma!

Ketika itu aku bertanya , atas kesalahan apa aku menjalani apa yang sedang aku jalani, kesedihan kronis...
Sekarang aku merasa aneh dan bodoh mempertanyakan itu, semua itu terjadi untuk menjadi suatu alasan dan karena suatu alasan ... Setiap hal di dunia ini berhubungan .... Siapa yang tahu seandainya aku tidak pernah lahir maka komik doraemon pun tidak akan pernah ditulis, bukan karena akulah alasan ditulisnya komik doraemon tapi keberadaanku menyebabkan sesuatu yang menyebabkan hal lain yang menyebabkan sesuatu yang menyebabkan komik doraemon tidak pernah akan ada ..... Rumit kan? itu karena aku mengulang 'menyebabkan' berkali-kali ... Coba aku persingkat, ketiadaanku mungkin 'menyebabkan' komik doraemon tidak ada ... Lebih mudah? Iya ... Ada perbedaan? tidak!

Lalu perasaan apa ini, sebuah perasaan tergoncang ketika kau ditempatkan pada posisi dari 'sebab' rusaknya sesuatu yang 'kamu kira' sempurna dan kamu bahkan mengagumi kesempurnaannya .....

Perasaan bersalah yang tidak bisa hilang
Perasaan rindu yang tidak bisa hilang
Perasaan cinta yang tidak bisa hilang
Perasaan ingin membenci yang tidak bisa hilang
Dan hingga sekarang, aku masih menanamkan bahwa mereka tak bisa hilang karena keberadaan mereka masih diperlukan untuk sebuah alasan akan sesuatu ... entahlah... biarlah ... biarlah semuanya aku buat jadi lebih mudah dengan tidak mengulang-ulang-ulang .. tapi meringkasnya menjadi satu kalimat saja .....

Perasaan bersalah yang tidak bisa hilanga karena rindu, cinta, dan keinginan membenci! Sebuah perpaduan yang janggal, tapi unik dan .............. Ah agak tidak masuk akal ..... But why not!

Maafkan aku, untuk sesuatu yang hingga sekarang membuat aku merasa bersalah, entah meski berapa kalipun hatiku bilang bukanlah kesalahanku ketika aku ditempatkan menjadi alasan sebuah kerusakan, tapi aku tetap terus meminta maaf .................

Manusia memang begitu. Suka membuat sesuatu jadi rumit
dan mudah merasa bersalah .......... Karena itulah manusia jugalah makhluk didunia ini yang paling 'saling mencintai' sekaligus paling 'saling menyakiti' satu sama lain. PARADOKS.....

Ujian OSCE anamnesis kulit bahagia


Catatan 30 Juni pukul 02.15 pagi
Well, jam 9 ntar ada ujian anamnesis kulit. It’s not bad and not too much but … DD nya itu lo kagak nahan banyaknya … makanya sampe sekarang masih depan lepi aja, bertapa menyerap semua ilmu dari kitab-kitab dosen yang sudah terangkum jadi slide. Lumayanlah nyicil biar SKS nya besok gak terlalu berat (tapi tetep SKS pada akhirnya selalu SKS, even ketika gue nyicil ni bahan, dari minggu pertama kuliah.. How bad ..) Gue gak punya gift dari Tuhan yang namanya IQ tinggi diatas 120 ataupun ingatan luar biasa sekali baca langsung nempel kayak perangko …
Uhuk uhuk … (pantesan dua minggu lebih ni batuk gak sembuh-sembuh, nunggu sinusitis atau bakterimia kayaknya, habisnya jam segini belum molor, eh malah minum kopi supaya bisa begadang)
Baiklah, demi apa gue nyerocos sekarang …. Oke, recall buat ujian besok ma mennnn …

Anamnesis Keluhan kulit
-          Aspek Komunikasi kaka…..
Idem yang kemarin deh.
1.       Kasih salam dan kenalkan diri
2.       Jadilah pendengar yang baik
3.       Jangan potong omongan pasien selama masih relevan
4.       Gunakan bahasa yang dipahami pasien
5.       Empati kaka ……
6.       Kontak mata jangan lupa, nyebelin tau kalo orang ngomong gak diperhatikan, mending pulang dehhhh!!!!!!

-          Aspek Anamnesis kaka…… Karena ini keluhannya kulit, spesifik bentuknya, jadi anamnesisnya rada beda gimanaaa gituh ….
1.       Tanya identitas pasien. Nama, umur, alamat, pekerjaan
2.       Tanya keluhan utama. Keluhan utama mencakup banyak hal tapi pada umumnya biasanya pasien bakal bilang gatal-gatal, ada bentol di bagian tubuh tertentu, ada nyeri yang diiringi perubahan kulit baik itu warna ataupun bentukan disana, dan sebagainya.
3.       Selanjutnya, gali (kuburan …. Kagak lah!) Gali riwayat penyakit sekarang alias keluhan utama tadi. Untuk kulit hal paling penting dan urgent untuk ditanya dan tak boleh kelewatan adalah ‘predileksi’ yaitu tempat muncul pertama kaliiii banget …. “Jadi bapak/ibu, keluhannya ini munculnya pertama kali dimana? Trus apa disitu aja atau nyebar, penyebarannya kemana aja sampai sekarang?
4.       Trus, tanya sifat keluhan apakah menetap atau cuma sementara. Menetap maksudnya dari awal sampai sekarang kagak hilang-hilang kalo sementara, waktu pasien datang mungkin keluhannya udah gak ada tapi menyisakan (luka hati yang dalam … eitsss) keluhan lain misalnya “Ini dok saya gatal-gatal, tapi sekarang kulitnya merah banget, gatalnya sudah gak ada tinggal merahnya aja” dan bisa aja nanti muncul lagi tu gatel, hilang timbul maskutnya.
5.       Selanjutnya, tanyakan… proses perubahan UKK yang terjadi sejak awal sampai saat pasien datang. Hati-hati, ada lo salah kira dalam pemeriksaan fisik melihat keadaan kulit karena gak nanya, kali aja saat diperiksa UKK yang ada bukan gara-gara keluhan pokok tapi disebabkan oleh infeksi sekunder, atau efek obat dari penyakit kulit sebenarnya. Misalnya si pasien ngeluh ada merah dikulitnya, ternyata merahnya karena digaruk oleh kuku yang berkuman dan terjadi inflamasi, yang diberesin trus inflamasi dan sembuh? Enggak, kan gatel yang menjadi etiologi garukan maut masih ada? Ntar pasiennya ngira dokternya yang gak serius atau gak bisa nyembuhin padahal di anamnesis nanyanya tak lengkap. Bertanyalah apapun yang bisa digunakan sebagai informasi sebelum memutuskan (cieilehhhh .. bijak ceritanya)
6.       Setelah diceritan oleh pasien tentang UKK yang dialaminya, gali lagi tentang UKK nya sendiri. Pertama tanya jumlah, apakah bisa dihitung atau saking banyaknya jadi gak bisa dihitung, atau kalo berupa plak atau eritem, tanya keluasannya dari mana ke mana.
7.       Pertanyaan selanjutnya (gak harus urut sih, tapi urutan begini bikin enak ngebayangin gimana proses penyakit ini dan bisa langsung nge diagnosis banding sebelum pemeriksaan fisik) tanya onset, maksud onset disini sejak kapan dan sifat onsetnya sendiri apakah muncul mendadak atau perlahan. Misalnya bentol yang banyak, tanya sejak pertama muncul mendadak langsung banyak atau sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit.
8.       Setelah itu tanyakanlah ukuran (hampir sama kayak jumlah, misal UKK nya gak bisa dibilang dari jumlah tapi luas, misalnya plak, jumlah sama luas ya samaaa jadi gak usah ditanya lagi, tapi kalo UKK nya bentol, tanya ukuran bentolnya segimana, kurang dari atau lebih dari 0,5 cm, apakah kecil-kecil, besar-besar, sedang sedang saja (joget dangdut))
9.       Lalu tanya bentuk, bentuk disini banyak artinya sih, bisa bentuk dari bentol apakah bulat atau tidak beraturan, bentuk plak, bentuk eritem membentuk muka pacarnya gitu (yea enggaklah) maksudnya bentuk juga tanya ada cairan gak didalamnya, atau masa, atau pus, dan kemungkinan lain.
10.   Setelah itu, tanya warna, warna disini maksudnya warna dari lesi atau UKK nya, apakah kemerahan atau hitam, atau biru, dan kemungkinan lain.
11.   Selanjutnya jika di bagian pertanyaan bentuk dibilangnya ada cairan, sekalian tanya, konsistensi. Juga jika ada krusta atau UKK lain yang ada manifestasi di konsistensi (vesikel, bula) apakah kendor, tegang, mudah pecah, kenyal, kaku, dan seterusnya
12.   Tanya permukaan, ini tergantung dari UKK si pasien, apakah permukaannya khas misalnya seperti sisik, atau kering, lembab, seperti ada mata ditengahnya, kasar, licin, dan gambaran khas lain.
13.   Setelah itu, tanyakan keluhan lain yang mengiringi dari keluhan kulit juga (misalnya gatal, nyeri, luka, panas seperti terbakar, dll) atau bahkan sakit sistemik lain yang ‘mengiringi’ dari penyakit kulit, misalnya seluruh tubuh terasa panas, demam, tidak enak badan, nyeri tulang, sendi, dll
14.   Tanya Riwayat penyakit dahulu yang meliputi dua hal. Penyakit yang sama, dan penyakit yang lain sistemik biasanya, kayak diabetes mellitus, hipertensi, ISPA, penyakit ginjal, hati, tipes, demam, flu, dll
15.   Tanya riwayat konsumsi obat dan alergi. Apakah keluhan itu sudah dicoba untuk diobati atau belum, jenis obatnya, apakah ada pengaruhnya tambah ringan, malah tambah parah, atau tidak berpengaruh sama sekali. Tanya juga obat lain yang berhubungan sama riwayat penyakit sistemik beliau misalnya konsumsi steroid, atau obat diabetes, hipertensi, dan kawan-kawannya. Tanya ada alergi sesuatu mungkin, debu, make up, makanan, obat, dll
16.   Kalo di perjalanan anamnesis mencurigai suatu DD yang berhubungan sama alergi atau trauma, tanya juga riwayat apakah yang sedang dilakukan, dipakai, dimakan, dan sebagainya sebelum keluhan muncul. Apakah sempat ada luka kena pisau, paku, benturan, jatuh, digigit serangga, digigit hewan tertentu kayak kucing, anjing, atau buaya (alamak -_-“!)
17.   Terakhir, tanya riwayat penyakit keluarga, apa ada yang kena sakit sama, dulu, baru-baru aja, atau bersamaan. Apakah ada keluarga yang sakit tertentu kayak darah tinggi, hipertensi, flu, ISPA, tipes, demam, dll.
18.   Akhiri anamnesis, kalo masih ada yang pengen ditanya diluar dari urutan ini tapi berhubungan dan memperkuat diagnose banding, tanyakan saja sampai puas, biar ramai, tapi jangan lamaaaa bangets …. Nanti ramai pasien antri diluar (Cie … laku ceritanya, kalo pas ujian sih terserah dosen penguji, kalo katanya satu menit kelar, ya kita anamnesis kilat sekilat kilatnya, kalo bisa anamnesisnya pake pesawat Apollo gitu biar saking cepetnya nyampe bulam … Halah!)
19.   Tentukan diagnosis banding
20.   Berdoa semoga kita semua LULUS aminnnnn…. J 

Beberapa kemungkinan diagnosis yang bisa aja keluar ….
1.       Varicella (terutama kalo pasiennya anak kecil)
2.       Variola
3.       Herpes zoster (terutama kalo pasiennya orang dewasa)
4.       Herpes simplex
5.       Tinea capitis
6.       Tinea Corporis
7.       Tinea Cruris
8.       Dermatitis kontak alergi
9.       Dermatitis kontak iritan
10.   Dermatitis atopic
11.   Dermatitis numularis
12.   Dermatitis seboroik
13.   psoriasis
14.   Acne vulgaris
15.   Acne konglobata
16.   Moluscum kontagiosum
17.   Epidermolisis
18.   Steven Jhonson Syndrom
19.   Stomatitis
20.   Candidiasis
21.   Pemfigus
22.   Tinea barbae
23.   Folikulitis
24.   Karbunkel
25.   Sifilis
26.   Skabies
27.   Pediculosis
28.   Morbili
29.   Dan sejawatnya ……
Sudah dibilangin kan tadi, kalo DD nya buanyak … dan sedihnya semua ini kadang UKK nya mirippppp banget, yang ngebedain itu biasanya predileksi, prodormal, proses perubahan UKK, sifat penyebaran, tempat bersarang (Tsahhh ….), dan hal-hal detail yang kadang kita lepas untuk perhatika ..

Guys …. Jangan sia-siakan nyawa pasien kita kelak dengan menjadi dokter yang teledor! Tidak ada orang bodoh di dunia ini, yang ada hanyalah orang yang tidak cukup berusaha mencapai kecerdasan yang dia miliki … Tapi tidak semua orang punya gift kecerdasan yang tak perlu diraih dia jatuh sendiri -_-“ if I have but …. We have to do an effort to be a good doctor ….. and that’s our duty! Let’s be a good doctor!
*kasih motivasi ke diri sendiri sebenarnya ……….

Dermatovirologi (Penyakit Kulit akibat virus)

1.      Penyakit : Herpes Zoster

-          Klasifikasi : Herpes Zoster Oftalmika : muncul sesuai jalannua N.Oftalmika di daerah mata, Herpes Zoster Fasialis muncul di daerah perjalanan N.VII dan N.VIII, Herpes Zoster Generalisata, muncul tidak hanya di satu tempat, kadang di dua tempat atau lebih yang memiliki perjalanan saraf berbeda, kadang juga disertai dengan varicella atau cacar. Juga ada Herpes Zoster yang menyerang neonatus, hal ini terjadi biasanya karena ibu yang mengandung si anak awalnya terkena cacar/herpes zoster juga.
-          Etiologi : Varicella zoster virus yang telah laten di susunan saraf yang sebelumnya pernah menimbulkan penyakit cacar (Varicella) pada pasien baik itu klinis maupun sub-klinis (tidak muncul secara klinis)
-          Faktor risiko : Orang dewasa yang sebelumnya pernah terkena cacar atau terpapar varicella zoster, orang lanjut usia, dewasa prevalensi lebih tinggi daripada anak, orang dengan penyakit yang menurunkan sistem imun/imunokompromise.
-          Patofisiologi : Virus Varicella zoster yang sebelumnya muncul di kulit dan menimbulkan gejala cacar sembuh, virus ini masuk ke ganglion posterior saraf dan berdiam disana pada masa latennya tanpa menimbulkan gejala apapun. Faktor predisposisi yang dapat mereaktivasi dari virus yang laten di saraf ini antara lain penurunan sistem imun, penyakit kronis atau keganasan, stress dan juga kelelahan. Herpes zoster akan muncul dan menimbulkan efek klinis pada sistem saraf dari yang ditinggalinya, karena itulah herpes zoster juga terasa nyeri. Keberadaan herpes zoster juga menimbulkan edem pada sel-sel sehingga terjadi kebocoran sel yang mengakibatkan munculnya vesikel-vesikel, cairan akan menjadi keruh, lalu pecah dan meninggalkan krusta (koreng). Jika terjadi infeksi sekunder tidak jarang muncul juga pustule yaitu vesikel berisi nanah.
-          Tanda dan Gejala : UKK berupa macula eritem yang diatasnya kemudian muncul papul eritem yang selanjutnya menjadi vesikel yang muncul sesuai dermaton nervus yang dikenai, paling sering daerah thorakal dan wajah. Kadang juga muncul pustule. Setelah beberapa saat cairan vesikel mengeruh dan pecah meninggalkan krusta, biasanya lesi hieperestesi dan unilateral. Juga terjadi pembesaran KGB. Untuk gejala sistemik yaitu demam, pusing, malaise dan nafsu makan menurun. Gejala lokal yang sering ditimbulkan ialah  nyeri tulang, nyeri otot, dan pegal-pegal. Pada Herpes zoster oftalmikus bisa sampai ke kornea menyebabkan munculnya vesikel di kornea yang pecah dan menjadi ulkus kornea, pada herpes zoster fasialis kadang terjadi nausea, vertigo, nistagmus, tinnitus, gangguan pendengaran dan pengecapan.
-          Prognosis : Baik, jika ditangani dengan segera, kadang juga terjadi residif atau berulang (kambuh)
-          Komplikasi : pada penderita lanjut usia dapat terjadi neuralgia pasca herpetic, juga dapat terjadi infeksi sekunder, Sindrom Ramsay hunt pada N.VII dan N.VIII, uveitis, skleritis, neuritis optic.
-          Pemeriksaan :
·         Anamnesis :
Hal yanga ditanyakan : Pertanyaan anamnesis umum, yaitu keluhan utama, sejak kapan, apakah lesi yang dihasilkan produktif, apa cairan yang keluar, yang harus diperhatikan pada kasus ini adalah riwayat penyakit apakah pernah terkena varicella sebelumnya (waktu anak-anak biasanya) atau sedang sakit kronis, pernah terpapar varicella zoster (anak, keponakan, saudara kena cacar dan pernah berdekatan, kali aja cacarnya sub klinis jadi tiba-tiba herpes zoster yang keluar), pastikan keluhan lain seperti nyeri, takutnya ketuker sama herpes simplex, trus tanya apakah ada sakit yang menyertai, gejala prodormal sebelum muncul kayak demam, nafsu makan menurun, dan sebagainya.
·         Fisik : Periksa lesi, lihat ada atau tidak nyeri (atau malah masti rasa di lesinya), perjalanan lesi dari pertama muncul, lesi yang lama gimana keadaannya apakah tambah parah, atau justru menyembuh, lihat jenis lesi apakah monomorf atau polimorf, pastikan jenis dari herpes, liat seluruh tubuh bahkan yang pasien yang gak bisa liat kayak punggug, kali aja ternyata herpes zosternya generalisata lebih dari satu flexus saraf, supaya bisa segera mengatasi kemungkinan komplikasi, periksa daerah yang rawan komplikasi misalnya kalo lesinya di wajah, lihat mata sama palpebra mungkin ada komplikasi, ulkus kornea dan sebagainya, pastikan belum ada neuralgia pasca herpetic kalo pasiennya orang lanjut usia (<60th), pembesaran organ sama KGB di cek juga, tanda vital wajib, reflek fisiologi sama patologi juga.
·         Penunjang :
a.       Tzanck smear : tujuan untuk memastikan diagnosis, jika ada sel datia multi neklotid maka herpes zoster positif. Objek diambil dari lesi.
b.      Histopatologi, pastikan adanya sel balon yaitu sel stratum spinosum yang mengalami degenerasi dan pembesaran.
c.        Pada dermis terdapat dilatasi pembuluh darah dan sebukan limfosit
-          Tatalaksana :
·         Non farmakokinetik : Istirahat secukupnya, jaga daya tahan, dan jaga kebersihan.
·         Farmakokinetik :
ü  Obat : Antivirus
ü  Acyclovir : 5 x 800 mg/hari ~ 7 hari
ü  Valcyclovir : 3 x 1000 mg/hari ~ 5 - 7 hari
ü  Simptomatik, berupa analgesic, antibiotic, topical kayak krem atau kompres pada lesi. Obat simptomatik ini sebenarnya pro renata, kalo perlu aja, kadang malah gak perlu sama sekali apalagi kalo yang muncul adalah rasa sakit rasa terbakar, nyerinya juga menyerang saraf, kadang analgetik ringan kayak acetaminophen gak terlalu berpengaruh banyak.
ü  Preednison, tapering off (Pro renata)
ü  Neurotropik
-          Follow up :
·         Anastesi : kalo nyerinya tidak dapat ditahan oleh pasien dan memang sebaiknya dianastesi. Dikasih analgetik atau pain relief.
·         Penanganan rawat jalan : dikasih obat antivirus aja, sama simptomatik kalo ada, diedukasi pasiennya supaya paham gimana penyakitnya, gimana cara konsumsi obatnya, trus minta pasiennya kontrol setelah beberapa hari (7 hari misalnya)
·         Pencegahan : Jaga daya tahan tubuh, kebersihan, jangan terlalu lelah dan stress terutama pada pasien lanjut usia.

2.      Penyakit : Varicella/cacar air

-          Klasifikasi : -
-          Etiologi : Oleh virus Varicella zoster (paparan pertama kali)
-          Faktor risiko : Anak-anak, lingkungan (ada pembawa), penyakit imunokompromise. Penyebaran penyakit aerogen dan plasenta.
-          Patofisiologi : kulit terpapar oleh virus cacar lalu masa tunas 2-3 minggu, muncul inflamasi berupa macula eritem yang kemudian diatasnya muncul papul yang berubah menjadi vesikel dengan cepat, cairan khas seperti air mata (vesikel muncul karena terjadi edem dan kebocoran plasma), cairan berubah keruh dan akhirnya muncul krusta.
-          Tanda dan Gejala : Gejala prodormal berupa demam, nyeri kepala dan malaise. Lalu terjadi lesi dengan predileksi di kulit, mukosa mulut, mata, saluran nafas atas, daerah-daerah sentral dengan UKK yang tampak berupa macula eritem, diatasnya terdapat papul, vesikel, dan krusta, vesikel khas menyerupai air mata(teardrops), perubahan UKK ini cepat kadang hanya dalam waktu beberapa jam, penyebaran lesi dari sentral tubuh ke bagian sisi akral, lesi soliter dan bersifat polimorfik (lebih dari satu macam UKK primer/sekunder), gatal, jika terjadi infeksi sekunder juga akan muncul pustule dan adanya pembesaran KGB.
-          Prognosis : Baik jika ditangani dengan cepat dan tidak terjadi komplikasi
-          Komplikasi : Komplikasi yang mungkin terjadi pertama adalah infeksi sekunder, pneumonia, ensefalitis, konjungtivitis, hepatitis, keratitis, otitis, dan penyakit infeksi lainnya.
-          Pemeriksaan :
·         Anamnesis :
Hal yang ditanyakan : tempat pertama kali muncul (predileksi, penting banget nih), gejala prodormal sebelum muncul, pernah atau tidak terkena sebelumnya, rata-rata orang awam mengenali kalo lagi kena cacar jadi gak terlalu susah diagnosanya.
·         Fisik : Lihat betul-betul penyebaran lesi, sifat lesi, bedakan dengan herpes zoster (penting dianamnesis), bedakan juga dengan variola (cacar besifat polimorf sedangkan variola monomorf dan cenderung lebih parah, tapi jaman sekarang variola kayaknya dah hampir gak pernah ada lagi deh), lihat juga ada pembesaran KGB apa tidak, sifat cairan yang keluar, UKK apa aja yang muncul, perhatikan adanya infeksi lain kayak dimata, ada atau tidak pembesaran organ, tanda vital, cek nyeri, reflek fisiologis dan patologis.
·         Penunjang/lab :
a.       Tzanck smear, sama kayak herpes zoster, nge cek ada tidak sel datia multi neukleotid, kalo positif kemungkinan penyebab penyakit adalah varicella, tinggal dibedakan apakah itu cacar atau herpes zoster.
b.      Pemeriksaan histopatologi, objeknya adalah si lesi, lihat adanya ‘sel balon’. Dalam pemeriksaan lab biasanya cacar, herpes zoster, herpes simplex rada susah dibedakan, jadi waktu anamnesis sama pemeriksaan fisik dah harus ada modal diagnose sementara yang cukup meyakinkan.
-          Tatalaksana :
·         Non farmakokinetik : Jaga kebersihan, istirahat dirumah aja.
·         Farmakokinetik :
ü  Obat : Antivirus
ü  Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
ü  Valacyclovir 3x1 gr selama 7 hari
ü  Varicella zoster immunoglobulin à Im
ü  Obat : simptomatik berupa analgetik, antipiretik, anti pruritus, tergantung keluhan tambahan dari pasien.
ü  Obat topical untuk infeksi sekunder seperti krem AB (antibiotic), T.S 1%, kompres.
ü  Profilaksis berupa vaksinasi :
ü  Usia 12 bln – 12 thn àinjeksi s.c–0,5 ml àbooster 4 – 6 tahun setelah pemberian pertama. > 12 tahun à0,5 ml à4 – 8 mg diulang dengan dosis yang sama. Serokonversi 97% - 99%.
-          Follow up :
·         Anastesi : -
·         Penanganan rawat jalan : edukasi pasien dalam membersihkan lesi, konsumsi obat, jaga kebersihan, biasanya sembuh sendiri, hanya saja lesi sisa dikulit dan kadang jika terjadi infeksi sekunder atau komplikasi lain barulah perlu penanganan lebih
·         Pencegahan : Vaksin, jaga kebersihan (selalu).

3.      Penyakit : Variola

-          Klasifikasi : Variola mayor dan variola minor, perbedaannya adalah, masa inkubasi variola minor lebih pendek, gejala lebih ringan dan angka mortalitas dan morbiditas lebih kecil (>1%). Pada variola mayor mortalitas bisa mencapai hingga 50%
-          Etiologi : Virus pox variola
-          Faktor risiko : anak-anak, lingkungan atau orang sekitar yang terkena variola, tidak di vaksin sebelumnya. Sangat menular, tapi sekarang sangat jarang, hampir tidak ada lagi.
-          Patofisiologi : patofisiologi dari variola terbagi 4 stadium, stadium inkubasi erupsi/prodormal, stadium macula papuler, stadium vesikulo pustulosa, dan terakhir stadium resolusi.Setelah terpapar, masa tunas kurang lebih 2-3 minggu, masa inkubasi menunjukan gejala prodormal berupa demam, selama 3-4 hari yang setelahnya muncul lesi berupa macula eritem yang diikuti dengan munculnya papula, kemudian ada vesikel berisi cairan yang lama kelamaan menjadi krusta (mirip varicela ni), pada umumnya hampir semua dermatovirologi yang memunculkan gejala UKK berupa macula eritem, papula, vesikel, pustule dan akhirnya krusta merupakan proses yang sama satu sama lain, pada masa macula eritem terjadi inflamasi awal oleh karena paparan virus juga terjadi vasodilatasi pembuluh darah sehingga permukaan kulit menjadi eritem, lalu muncul papula yang menunjukan terjadinya edem intrasel, kebocoran plasma dari edem ini akhirnya memunculkan UKK berupa vesikel, benjolan berisi plasma yang jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri dan ditempat lesi terjadi perlawanan oleh makrofag, maka hasil sel-sel yang telah mati akan menjadi nanah dan munculah pustule. Vesikel dan pustule yang pecah akhirnya akan membentuk krusta atau sering disebut sebagai koreng, tidak jarang juga menimbulkan ulkus pada daerah lesi. Pada akhirnya penyakit akan melakukan penyembuhan dengan sendirinya dan menyisakan bekas-bekas krusta berupa sikatrik-sikatrik pada kulit.
-          Tanda dan Gejala : pada stadium prodormal akan ditemukan adanya gejala seperti demam, suhu tubuh meningkat, nyeri kepala, nyeri tulang, nyeri sendi, muntah, dan menggigil selama 3-4 hari kemudian sampai pada stadium macula popular, yaitu munculnya papul-papul pada permukaan kulit yang eritem, pada stadium ini suhu tubuh menurun, predileksi terjadi di wajah dan telapak tangan. Selanjutnya 5-10 hari lesi menjadi vesikel pada stadium vesikulo pustulosa, suhu tubuh kembali meningkat dan terjadi lesi umbilikasi. Pada stadium resolusi suhu tubuh menurun lagi, lesi menjadi krusta-krusta dan menimbulkan sikatrik-sikatrik atropi. Kadang dapat terjadi perdarahan, ketika depresi hematopoetik dan menimbulkan black variola yang berbahaya.
-          Prognosis : tergantung dari penanganan, jika ditangani baik maka prognosis baik, mortalitas 1%-50%
-          Komplikasi : dapat terjadi infeksi sekunder, bronkopneumonia, ulkus kornea, telogen, ensefalitis.
-          Pemeriksaan :
·         Anamnesis :
Hal yang ditanyakan, idem diatas
·         Fisik : Lihat penyebarannya dan sifatnya, bedakan dengan cacar varicella, tingkat keparahan, ada atau tidak perdarahan, warna dari lesi, tanda vital, pembesaran KGB, kemungkinan komplikasi, rasa nyeri, dll
·         Penunjang/lab :
a.       Inokulasi pada korioalantoik
b.      Histopatologis
c.       Tes Antigen, deteksi antigen virus pada agar gel.
d.      Tes Serologis (tes ikatan komplemen)
-          Tatalaksana :
·         Non farmakokinetik : Karantina, jaga higien
·         Farmakokinetik :
ü  Obat : Antivirus
ü  Acyclovir
ü  Valacyclovir
ü  Simptomatik : Analgetik, antipiretik, antibiotic (krem/oral), kompres
ü  Profilaksis : vaksin dengan virus vaccinia dengan tehnik multiple puncture
ü  KI profilaksis, sedang terapi kortikosteroid, dan mengalami defisiensi imunologi, atopi.
-          Follow up :
·         Anastesi : -
·         Penanganan rawat jalan : edukasi
·         Pencegahan : karantina dan rawat dengan baik anak yang terkena variola, jaga kebersihan, jaga kesehatan.

4.      Penyakit : Veruka (kutil)

-          Klasifikasi : Veruka vulgaris, veruka plana juvenile, veruka plantar, veruka akuminata (condyloma akuminata. PMS)
-          Etiologi : Human papiloma virus > virus DNA
-          Faktor risiko : semua orang berpeluang terkena, untuk condyloma acuminate karena termasuk dalam penyakit menular seks maka prevalensi lebih banyak orang dewasa, untuk veruka vulgaris lebih banyak anak-anak.
-          Patofisiologi; tanda dan gejala :
ü  Veruka vulgaris : berawal dari lesi papular berwarna abu-abu, kemudian berkonfluen, membentuk plakat, permukaan verukosa. Terdapat kutil yang disebut kutil induk yang nantinya akan menghasilkan banyak kutil yang lebih kecil disekitarnya. Kebanyakan muncul di daerah ekstensor. Untuk varian veruka filiformis muncul biasanya di wajah atau kepala dengan lesi berupa papul yang muncul tegak luruk dengan kulit tempat muncul, permukaan verukosa. Terjadi fenomena koebner, ketika lesi digores maka sepanjang goresan akan terjadi autoinokulasi
ü  Veruka Plana Juvenil : berwarna senada dengan warna kulit atau kecoklatan, muncul biasanya di wajah atau daerah leher, dorsum manus et pedis, pergelangan tangan dan lutut. Ukuran miliar – lentikular, permukaan rata atau plate. Juga terjadi fenomena koebner.
ü  Veruka Plantaris : berbentuk seperti cincin, mengeras disisi dan melunak ditengahnya, licin dan berwarna kekuningan. Predileksi biasanya di telapak kaki atau daerah yang sering mendapat tekanan. Akan terasa tidak nyaman dan nyeri ketika tertekan sewaktu berjalan. Jika berkumpul akan menampakan wujud seperti mozaik.
ü  Kondiloma akuminata : termasuk dalam penyakit menular seksual, penyebaran melalui kontak kulit langsung, terutama berada di daerah lipatan yang lembab seperti area genitalia eksterna. Kelainan kulit berupa vegetasi kulit yang bertangkai berwarna kemerahan jika masih baru dan kehitaman jika sudah lama. Permukaannya papilomatosa.
-          Prognosis : Baik namun kadang recidif
-          Komplikasi : Dapat menjadi keganasan atau degenerasi maligna.
-          Pemeriksaan :
·         Anamnesis :
Hal yang ditanyakan : sejak kapan munculnya, tempat pertama kali muncul, bentuk dari lesi apakah menonjol atau cuma perubahan warna, perubahan warna seperti apa, penonjolan seperti apa, berupa sisik atau penonjolan papul atau vesikel, ukuran dan jumlah dari lesi, ada atau tidaknya nyeri, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit dahulu, usaha untuk mengurangi keluhan sebelumnya, riwayat alergi, dll
·         Fisik :
Yang paling penting lihat bentuk UKK yang dikeluhkan pasien, predileksi, sifat penyebaran, tempat penyebaran, kemungkinan keganasan atau tidak, pemeriksaan tanda vital, nyeri, pembesaran organ dan KGB, keadaan fisik pasien, kemungkinan gangguan pada saraf, dll
·         Penunjang/lab :
a.       Histopatologi untuk membedakan bentukan dari papiloma apakah berupa keganasan atau bukan. Lihat keadaan dermis (pelebaran pembuluh darah dan adanya sebukan sel radang) dan epidermis (hyperkeratosis, akantosis, parakeratosis, papilomatosis).
b.      Biopsi kulit. Sama dengan histopatologi.
-          Tatalaksana :
·         Non farmakokinetik : Jaga higien, kebersihan individu dan lingkungan, jaga kesehatan, banyak istirahat.
·         Farmakokinetik :
ü  Bahan kaustik (mis : AgNO3 25%, asa, trikloroasetat 50% dan fenol likuifaktum.
ü  Bedah : beku, scalpel, laser, listrik
-          Follow up :
·         Anastesi : -
·         Penanganan rawat jalan : edukasi untuk pemakaian obat, atau penjelasan jika memang memerlukan terapi bedah. Biasanya residif jadi jelaskan juga ke pasien kemungkinan muncul kembali veruka tersebut.
·         Pencegahan : Hindari faktor munculnya penyakit, jaga kebersihan, tidak melakukan seks sembarangan (nukar pentol kalo lah, sembarangan wkwkwk)


5.      Penyakit : Moluscum Contagiosum

-          Klasifikasi : -
-          Etiologi : Pox virus
-          Faktor risiko : lebih sering terjadi pada anak-anak, tidak membedakan ras ataupun jenis kelamin, pada orang dewasa biasanya terjadi oleh karena penyakit menular seksual
-          Patofisiologi : Predileksi biasanya di wajah, ekstrimitas, badan, jika pada orang dewasa didaerah pubis, genitalia eksterna. Masa putih seperti nasi terbentuk karena terjadinya degenerasi keratohialin pada sel-sel lonjong didaerah lesi. Penyebaran penyakit biasanya lewat kontak langsung, autoinokulasi dan pada orang dewasa biasanya melalui hubungan seksual. Masa tunas berjalan mulai dari 1 minggu hingga beberapa minggu.
-          Tanda dan Gejala : Terdapat lesi berupa papul kadang lentikular, licin seperti lilin/bening, bentuk kubah ditengah-tengah delle, ketika dipijat keluar masa berwarna putih seperti nasi yang disebut “Moluscum body”. Jika ada sekunder infeksi maka akan terbentuk supurasi.
-          Prognosis : Baik, jarang residif
-          Komplikasi : -
-          Pemeriksaan :
·         Anamnesis :
Hal yang ditanyakan : idem diatas. Tambahan, apakah lesi mengeluarkan produk (perusahaan kali ya) berupa cairan atau masa, bentuk dari cairan/masa tersebut, warnanya, konsistensinya, berbau atau tidak, berupa pus atau bukan, dll.
·         Fisik : -idem-
·         Penunjang/lab :
a.       Histopatologi : untuk mengamati epidermis (proliferasi sel stratum spinosum membentuk lobuli. Melihat adanya masa putih disebut moluscum bodies berupa sel-sel bulat/lonjong yang mengalami degenarasi keratohialin
-          Tatalaksana :
·         Tatalaksana pada umumnya adalah berpatokan pada prinsip mengeluarkan moluscum bodies.
a.       Komedo ekstraktor
b.      Jarum suntik
c.       Kuretage
d.      Elektrocauter
e.      Bedah beku
·         Partner sex diperiksa dan diterapi
-          Follow up :
·         Anastesi -
·         Penanganan rawat jalan : dengan menghilangkan moluscum bodies dan lesi yan ada maka tidak ada penanganan rawat jalan karena penyakit inipun jaran residif
·         Pencegahan : Jaga kesehatan dan sistem imun agar tetap normal, jaga kebersihan, hindari kontak langsung pada lingkungan yang rawan atau individu suspek dari penyakit ini atau penyakit lain yang membawa virus pox.