Are you following me? -- Wait for forever (2010)
Watching then crying, that's actually me, and I love the way
I did
Kadang aku merasa bingung, ketika dalam satu masa atau fase
dihidup kita, kita mendapati ada satu atau sedikit orang yang selalu ada
diwaktu tertentu dalam hidup kita. Rasanya seperti dia mengikuti sejauh apapun
kita pergi. Aneh memang, tapi memang begitulah caranya.
Saat ini, setiap kali aku memandang pada cermin, aku melihat
seseorang. Pada awalnya aku merasa dia asing, tapi lama-kelamaan aku mulai
mengagumi caranya, dan semakin mendekat ke waktu sekarang aku mulai paham bahwa
ketika kita melihat cermin, orang yang ada disana adalah diri kita sendiri. Aku
tiba-tiba merasa seperti seorang anak tiga tahun yang baru paham bahwa
memasukan gula ke dalam mulut adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Or, that
what I was be ....
The last things I could remember, I was so selfish, I was so
fragile, I was so fool, I was stupid while broken.
Ketika aku menempatkan diri sebagai seorang anak tiga tahun
yang baru memahami bahwa memasukan gula kemulut sangatlah menyenangkan, aku
mulai melakukannya terus-menerus, mencarinya terus menerus. Hingga aku sadar,
orang-orang dewasa disekitarku sangat senang melihat kelucuan itu hingga aku
sudah melakukannya kelewat batas dan mereka mulai mencoba melarangku dengan
cara yang paling halus. Bahkan itupun akhirya membuatku menangis sedemikian
kerasnya. Maybe, it wasn’t what I look like, but It was me exactly.
Orang-orang dewasa memang tidak selalu benar, tapi mereka
selalu lebih tahu!
Ketika aku melihat cermin dan mendapati diriku memantulkan
sebuah bayangan yang aku kagumi, aku tersenyum dan menengok ke belakang.
Sesuatu yang tidak pernah akan aku lupakan.
I won’t forget everything what brought me here!
That past just so painful. I never thought I can get through
that way, but I did. I never thought I can stay alive without you, but I did.
The selfish-ass-girl just gone!
Satu tahun yang lalu, disini, diruangan yang sama, dikursi
yang sama, aku menangis dan menjadi lemah. Segala hal membuat aku hancur,
melihatmu begitu jauh, melihatmu bersamanya, melihatmu berpura-pura tidak
peduli, melihatmu masih saja hidup dalam pikiranku, itu begitu menyakitkan dan
memuakan. Rasanya seperti, selamanya. Hidupku yang berharga terbuang selamanya
untuk perasaan yang tidak bisa diwujudkan.
Waktu berlalu begitu cepat, dan sekarang aku bahkan telah
berdiri jauh lebih kuat. Aku tidak pergi terlalu jauh, sebenarnya aku tidak
kemana-mana, hanya saja aku membuat jendela yang lebih luas untuk memadang
keluar. Menyenangkan.
Andai dulu aku tidak ‘sakit’ mungkin aku tidak akan sebaik
ini. Orang-orang bertanya, bagaimana aku bisa berubah begitu cepat, sebuah
perubahan yang mengagumkan dari sebuah balon udara menjadi pesawat jet hanya
dalam rentang beberapa bulan. Akupun tidak menyangka, dan saat aku berbalik
mencari siapa yang berjasa. Aku temukan kau disana.
Terima kasih sudah memberitahu padaku rasanya jatuh, dan aku
akhirnya bangkit dengan kakiku sendiri.
Terima kasih kau membawaku ketempat yang tidak aku kenal dan
meninggalkanku begitu saja disana, membuatku menjadi seorang yang pemberani
Terima kasih kau memberiku pengalaman bagaimana rasanya dibodohi
sehingga sekarang aku terus berusaha menjadi lebih dan lebih pintar
Terima kasih kau mengenalkanku pada dunia dimana aku bisa
jatuh begitu jauh kedalam lubang lalu kau berlalu dengan hidupmu seakan aku
tidak pernah ada, itu membuatku pandai memanjat naik lebih baik dari orang lain
Terima kasih sudah membuat aku membencimu, aku akhirnya
terus menerus berusaha menjadi seorang yang pemaaf..
Tidakah kau iri padaku.......
Aku senang membuat semua orang iri .....
Dan aku selalu pintar untuk berpura-pura tidak peduli .....
Aku berbalik mengingat masa lalu itu. Beberapa bilang aku
harus menghancurkan memori itu tapi aku tidak melakukannya, aku akan terus
mengingatnya, dan aku akan camkan dalam akalku bahwa hal itu tidak akan terjadi
dua kali.
Saat itu adalah ketika pertama kali aku bersama seseorang
dan aku mencintainya. Sebelumnya aku selalu mencintai seseorang yang aku bahkan
sulit mengajaknya berbicara. Dan ketika aku bisa melewati waktu-waktu dimana
aku mencintai seseorang, lalu aku bisa memeluknya, menangis dibahunya, menciumnya,
tersenyum padanya, itu sungguh menyenangkan.... Lalu aku sadar, gula yang
terlalu banyak itu tidak baik. Orang-orang dewasa disekitarku mulai melarangku
makan gula terlalu banyak, aku memaksa dan menangis, lalu aku mulai memukul dan
mengamuk.
Aku dewasa dengan sendirinya, membawa memori bahwa gula itu
memabukan dan membahayakan
Sejak itu aku mulai keluar dari ruang sempit, aku pergi dari
dapur gula. Aku masih dirumah yang sama, tapi sekarang aku diruangan yang lebih
tenang. Bukan berarti aku tidak merindukan gula itu, aku rindu, tapi aku tidak
akan mendekat terlalu dekat. Sejak itu aku memutuskan untuk menjadi lebih
pintar. Aku benci dibodohi!!! Maka aku lepaskan diriku dari kecanduan gula.
Setelah waktu berlalu bukan berarti aku tidak bisa lagi
mencintai seseorang.
Aku bisa, I can, I did, still do .....
Mengulang masa primitif, mengagumi seseorang yang begitu
baik hati. Sayang sekali dia begitu jauh. Kami jarang bertemu, tapi setiap kami
bertemu dia selalu berada pada keadaan ‘menolong’ku. Atau paling tidak, ada
pada keadaan ‘seharusnya’ menolongku. Diluar itu kami hanyalah dua orang yang
saling kenal yang kadang saling sapa atau saling pura-pura tidak melihat.
Aku tidak ingin mendekati ‘cinta’ terlalu dekat. Bukan
karena aku jera, aku hanya tidak mau lagi dibodohi dan menambah daftar ‘person
I have to hate for the rest of my life’
Aku kehilangan rembulanku saat aku menatap langit, tapi
bintang-bintang tetap menerangi langitku. Dulu kupikir bintang-bintang itu
hanya bisa kutatap, tapi sekali aku bertemu dan bicara, dia ternyata begitu
baik.
Then I have the star in my heart, the one I won't ever to getting close
enough!
Rasa cinta itu awalnya begitu tulus dan menyenangkan, lalu
segalanya mulai aneh ketika sentuhan demi sentuhan mengacaukan pikiranku. That
feeling just feel so good until the touch by touch came to me, being so
addicted and made me crazy. Then I looked for them over and over more than I
looked for the love that I have wanted first.
It isn’t love anymore after the touch come to me and made me
drunk
I love that kiss, I love that hug, I love that touch, I love
that love as well until I wake up and everything just being so wrong by itself.
I was dead for confuse!
And then while I was dying, I stand up and leaving!
Sesekali aku merindukan bulan. Tapi rindu bukan berarti
berharap dia kembali.
Aku sudah pintar dan aku tidak akan bisa dibodohi lagi.
Cobalah!
Sekarang aku berdiri didepan cermin dan menemukan sosok yang
penuh dengan ambisi dan mimpi. Seseorang yang kakinya lebih kuat dari perempuan
manapun, seseorang yang tersenyum entah apapun yang menimpanya, seseorang yang
tetap menangis ketika menonton film sedih, seseorang yang masih kagum dengan
wajah-wajah tampan baik hati yang berkeliaran di dalam layar laptopnya,
seseorang yang lebih rajin untuk bangkit dan berkeliling ketempat yang berbeda,
seseorang yang sangat berani, sosok yang sangat aku kagumi .... Itu aku!
Honestly, I haven’t gone so far! Sometime you could find me
in the same place! But it seems you will never look for me wherever I am, so
then .... I haven’t gone so far! I only gone. That’s it!
My reflection now, so adorable!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar