Jumat, Desember 02, 2011

I Haven't Gone So Far


 Are you following me? -- Wait for forever (2010)

Watching then crying, that's actually me, and I love the way I did

Kadang aku merasa bingung, ketika dalam satu masa atau fase dihidup kita, kita mendapati ada satu atau sedikit orang yang selalu ada diwaktu tertentu dalam hidup kita. Rasanya seperti dia mengikuti sejauh apapun kita pergi. Aneh memang, tapi memang begitulah caranya.

Saat ini, setiap kali aku memandang pada cermin, aku melihat seseorang. Pada awalnya aku merasa dia asing, tapi lama-kelamaan aku mulai mengagumi caranya, dan semakin mendekat ke waktu sekarang aku mulai paham bahwa ketika kita melihat cermin, orang yang ada disana adalah diri kita sendiri. Aku tiba-tiba merasa seperti seorang anak tiga tahun yang baru paham bahwa memasukan gula ke dalam mulut adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Or, that what I was be ....

The last things I could remember, I was so selfish, I was so fragile, I was so fool, I was stupid while broken.

Ketika aku menempatkan diri sebagai seorang anak tiga tahun yang baru memahami bahwa memasukan gula kemulut sangatlah menyenangkan, aku mulai melakukannya terus-menerus, mencarinya terus menerus. Hingga aku sadar, orang-orang dewasa disekitarku sangat senang melihat kelucuan itu hingga aku sudah melakukannya kelewat batas dan mereka mulai mencoba melarangku dengan cara yang paling halus. Bahkan itupun akhirya membuatku menangis sedemikian kerasnya. Maybe, it wasn’t what I look like, but It was me exactly.
Orang-orang dewasa memang tidak selalu benar, tapi mereka selalu lebih tahu!

Ketika aku melihat cermin dan mendapati diriku memantulkan sebuah bayangan yang aku kagumi, aku tersenyum dan menengok ke belakang.
Sesuatu yang tidak pernah akan aku lupakan.
I won’t forget everything what brought me here!

That past just so painful. I never thought I can get through that way, but I did. I never thought I can stay alive without you, but I did. The selfish-ass-girl just gone!

Satu tahun yang lalu, disini, diruangan yang sama, dikursi yang sama, aku menangis dan menjadi lemah. Segala hal membuat aku hancur, melihatmu begitu jauh, melihatmu bersamanya, melihatmu berpura-pura tidak peduli, melihatmu masih saja hidup dalam pikiranku, itu begitu menyakitkan dan memuakan. Rasanya seperti, selamanya. Hidupku yang berharga terbuang selamanya untuk perasaan yang tidak bisa diwujudkan.

Waktu berlalu begitu cepat, dan sekarang aku bahkan telah berdiri jauh lebih kuat. Aku tidak pergi terlalu jauh, sebenarnya aku tidak kemana-mana, hanya saja aku membuat jendela yang lebih luas untuk memadang keluar. Menyenangkan.

Andai dulu aku tidak ‘sakit’ mungkin aku tidak akan sebaik ini. Orang-orang bertanya, bagaimana aku bisa berubah begitu cepat, sebuah perubahan yang mengagumkan dari sebuah balon udara menjadi pesawat jet hanya dalam rentang beberapa bulan. Akupun tidak menyangka, dan saat aku berbalik mencari siapa yang berjasa. Aku temukan kau disana.

Terima kasih sudah memberitahu padaku rasanya jatuh, dan aku akhirnya bangkit dengan kakiku sendiri.
Terima kasih kau membawaku ketempat yang tidak aku kenal dan meninggalkanku begitu saja disana, membuatku menjadi seorang yang pemberani
Terima kasih kau memberiku pengalaman bagaimana rasanya dibodohi sehingga sekarang aku terus berusaha menjadi lebih dan lebih pintar
Terima kasih kau mengenalkanku pada dunia dimana aku bisa jatuh begitu jauh kedalam lubang lalu kau berlalu dengan hidupmu seakan aku tidak pernah ada, itu membuatku pandai memanjat naik lebih baik dari orang lain
Terima kasih sudah membuat aku membencimu, aku akhirnya terus menerus berusaha menjadi seorang yang pemaaf..
Tidakah kau iri padaku.......
Aku senang membuat semua orang iri .....
Dan aku selalu pintar untuk berpura-pura tidak peduli .....

Aku berbalik mengingat masa lalu itu. Beberapa bilang aku harus menghancurkan memori itu tapi aku tidak melakukannya, aku akan terus mengingatnya, dan aku akan camkan dalam akalku bahwa hal itu tidak akan terjadi dua kali.

Saat itu adalah ketika pertama kali aku bersama seseorang dan aku mencintainya. Sebelumnya aku selalu mencintai seseorang yang aku bahkan sulit mengajaknya berbicara. Dan ketika aku bisa melewati waktu-waktu dimana aku mencintai seseorang, lalu aku bisa memeluknya, menangis dibahunya, menciumnya, tersenyum padanya, itu sungguh menyenangkan.... Lalu aku sadar, gula yang terlalu banyak itu tidak baik. Orang-orang dewasa disekitarku mulai melarangku makan gula terlalu banyak, aku memaksa dan menangis, lalu aku mulai memukul dan mengamuk.
Aku dewasa dengan sendirinya, membawa memori bahwa gula itu memabukan dan membahayakan

Sejak itu aku mulai keluar dari ruang sempit, aku pergi dari dapur gula. Aku masih dirumah yang sama, tapi sekarang aku diruangan yang lebih tenang. Bukan berarti aku tidak merindukan gula itu, aku rindu, tapi aku tidak akan mendekat terlalu dekat. Sejak itu aku memutuskan untuk menjadi lebih pintar. Aku benci dibodohi!!! Maka aku lepaskan diriku dari kecanduan gula.

Setelah waktu berlalu bukan berarti aku tidak bisa lagi mencintai seseorang.
Aku bisa, I can, I did, still do .....
Mengulang masa primitif, mengagumi seseorang yang begitu baik hati. Sayang sekali dia begitu jauh. Kami jarang bertemu, tapi setiap kami bertemu dia selalu berada pada keadaan ‘menolong’ku. Atau paling tidak, ada pada keadaan ‘seharusnya’ menolongku. Diluar itu kami hanyalah dua orang yang saling kenal yang kadang saling sapa atau saling pura-pura tidak melihat.
Aku tidak ingin mendekati ‘cinta’ terlalu dekat. Bukan karena aku jera, aku hanya tidak mau lagi dibodohi dan menambah daftar ‘person I have to hate for the rest of my life’
Aku kehilangan rembulanku saat aku menatap langit, tapi bintang-bintang tetap menerangi langitku. Dulu kupikir bintang-bintang itu hanya bisa kutatap, tapi sekali aku bertemu dan bicara, dia ternyata begitu baik. 

Then I have the star in my heart, the one I won't ever to getting close enough!

Rasa cinta itu awalnya begitu tulus dan menyenangkan, lalu segalanya mulai aneh ketika sentuhan demi sentuhan mengacaukan pikiranku. That feeling just feel so good until the touch by touch came to me, being so addicted and made me crazy. Then I looked for them over and over more than I looked for the love that I have wanted first.

It isn’t love anymore after the touch come to me and made me drunk
I love that kiss, I love that hug, I love that touch, I love that love as well until I wake up and everything just being so wrong by itself. I was dead for confuse!
And then while I was dying, I stand up and leaving!

Sesekali aku merindukan bulan. Tapi rindu bukan berarti berharap dia kembali.
Aku sudah pintar dan aku tidak akan bisa dibodohi lagi. Cobalah!

Sekarang aku berdiri didepan cermin dan menemukan sosok yang penuh dengan ambisi dan mimpi. Seseorang yang kakinya lebih kuat dari perempuan manapun, seseorang yang tersenyum entah apapun yang menimpanya, seseorang yang tetap menangis ketika menonton film sedih, seseorang yang masih kagum dengan wajah-wajah tampan baik hati yang berkeliaran di dalam layar laptopnya, seseorang yang lebih rajin untuk bangkit dan berkeliling ketempat yang berbeda, seseorang yang sangat berani, sosok yang sangat aku kagumi .... Itu aku!

Honestly, I haven’t gone so far! Sometime you could find me in the same place! But it seems you will never look for me wherever I am, so then .... I haven’t gone so far! I only gone. That’s it!

My reflection now, so adorable!

Tidak ada komentar: