Kuliah oleh : dr Muthmainnah
Bag. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UnLam
BAKTERI PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN
n Staphylococcus aureus
n Clostridium botulinum
n Clostridium perfringens
n Bacillus cereus
n Pseudomonas cocovenans
n Enterobacter
A. Staphylococcus
Identifikasi penyakit:
n Nausea berat,
n Vomitus
n lemas tak berdaya (kolaps)
n sering disertai diare
n 1-2 hari, jarang fatal
Diagnosis
àditemukan kuman 105 atau lebih per gram makanan
àditemukan enterotoksin
Pada:bahan makanan, feces, muntahan
Etiologi toxic agent
n Staphylococcus aureus
n Berkembang biak dalam makanan
n Enterotoksinà termostabil
Distribusi Penyakit
n Relatif sering terjadi & tersebar luas di seluruh duniaà USA
Reservoir
n Manusia
n Kadang-kadang hewan (sapi, anjing, burung)
Cara-cara penularan
n Mengkonsumsi makanan yg tercemar enterotoksin
Masa Inkubasi
n 30 menit-8 jam , rata-rata: 2-4 jam
Pemeriksaan Lab
n BP : sisa makanan, muntahan, Diare
n Pemeriksaan rutin (gram), Hitung kuman
n Biakan àAgar darah, Manitol Salt Agar
Uji Biokimia
Pencegahan
n Penyuluhan pada penjamah makanan:
- higien makanan, sanitasi dapur, cuci tangan dan memotong kuku
n Pentingnya pengurangan waktu penjamahan makanan (mulai dari penyiapan s/d penyajian (≤4 jam)
n Simpan à panas : >60°C atau dingin: < 10°C, jika bahan makanan tersebut harus disimpan lebih dari 2 jam
n Jauhkan sementara orang dg abses, lesi bernanah pada tangan , muka, hidung à dilarang untuk menangani makanan
B. Clostridium perfringens
Identifikasi Penyakit:
n Kolik tiba-tiba. Diare, mual tetapi jarang muntah
n Ringan dan singkat 1 hari
n Jarang fatal
Diagnosa:
à 105 kuman/gram atau lebih (makanan) dan 106 kuman/gram atau lebih (sampel tinja)
à enterotoksin
Etiologi
n Clostridum perfringens (c. Welchii) tipe A
n Clostridum perfringens tipe C àenteritis necroticans/jejunitis à daging babi: sakit perut, muntah-muntah àfatal
Distribusi
n Tersebar luas di dunia
Reservoir
n Tanah
n Binatang (babi, lembu, ayam, ikan)
Cara penularan
n Menelan makanan terkontaminasi
daging sapi cincang,saus dari daging sapi,kalkun ayam
Masa Inkubasi:
6-24 jam, biasanya 10-12 jam
Pemeriksaan Lab
n Pemeriksaan gram
n Pemeriksaan spora
n Biakan: Tioglikolat, agar darah
n Biokimia
Pencegahan
n Penyuluhan kepada penjamah makanan resiko penyiapan makanan terutama berbahan baku daging
n Sajikan daging selagi masih panas segera setelah dimasak atau masukkan ke pendingin/lemari es sampai waktu penyajian bila perlu dipanaskan secara sempurna ≥ 75°C
n Jangan memasak daging setengah matang kemudian dipanaskan kembali pada hari berikutnya kecuali disimpan pada pendingin
C. Bacillus cereus
Identifikasi penyakit
n Mendadak mual-muntah, kolic dan kadang diare
n Lama sakit tdk lebih 24 jam
n Jarang fatal
Diagnosa: kuman 105 kuman/gram atau lebih
Etiologi Toxic Agent
n Bacillus cereus, anaerob, berspora
n Enterotoksin heat stable àmuntah-muntah
n Enterotoksin heat labil à diare
Distribusi
Diseluruh dunia
Reservoir
n Tanah, lingkungan, bahan makanan mentah, makanan kering atau olahan
Cara Penularan
n Mengkonsumsi makanan yang disimpan pada suhu kamar setelah dimasak
n Nasi goreng, disimpan pada suhu kamar atau magic jar
Masa Inkubasi
n Muntah-muntah : 1-6 jam
n Diare : 6- 24 jam
Pencegahan
n Makanan tidak disimpan pada suhu kamar setelah dimasak, karena B.cereus ada dimana-mana
n Segera dinginkan sisa makanan yg ada
n Panaskan kembali
Pemeriksaan lab
n Lab rutin
n Biakan
D. Clostridium botulinum
Etiologi: C.botulinum
n Batang garm positif, berspora (tahan Panas), motil
n Eksotoksinà toksi botulinumà dosis letal 1 mikrogà tidak tahan panas,
n Tipe A-F (manusia A, B, E)
n Tempat kerja Neuromuscular junction dengan menghambat pelepasan asetilkolin à muskular paralisis
MI: 18-96 jam
n Paralisis otot okuler, mulut kering, sulit menelan., sulit bicara, paralisis otot pernafasan, cardiac arrestà kematian (20-70%)
Lab
n Deteksi toksin à netralisasi antigen-antibodi
Pencegahan
n Pengalengan makanan yang benar
n Memasak makanan 15 menit dengan t 100°C
n Makanan kaleng yg menggelembungà dibuang
E. P.cocovenans
n Gram negatif batang
n Mencemari selama proses fermentasi
n Menghasilkan toksoflavin dan asam bongkrek didalam tempe bongkrek dan ampas kelapa
n Pertumbuhan dihambat dg pH 5,5
Gejala
n Mual,muntah, diare, pingsan dan meninggal
n Menyerang mitokondria yg merupakan sumber energi tk sel à berdampak pada mekanisme ATP
n Racun àATP gagal keluar dari mitokondria àsel-sel manusia kehilangan sumber tenaga
Diagnosa
n Anamnesa & gejala klinis
n Penunjang: lab = Pseudomonas
Terapi
n Antibiotika
n Sepalosporin
n ciprofloksasin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar