Selasa, Maret 22, 2011

BAKTERI PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN



Kuliah oleh : dr Muthmainnah
Bag. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UnLam

BAKTERI PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN
n  Staphylococcus aureus
n  Clostridium botulinum
n  Clostridium perfringens
n  Bacillus cereus
n  Pseudomonas cocovenans
n  Enterobacter
A.    Staphylococcus
 Identifikasi penyakit:
n  Nausea berat,
n  Vomitus
n  lemas tak berdaya (kolaps)
n  sering disertai diare
n  1-2 hari, jarang fatal
Diagnosis
   àditemukan kuman  105 atau lebih per gram makanan
   àditemukan enterotoksin
   Pada:bahan makanan, feces, muntahan

Etiologi toxic agent
n  Staphylococcus aureus
n  Berkembang biak dalam makanan
n  Enterotoksinà termostabil

Distribusi Penyakit
n  Relatif sering terjadi & tersebar luas di seluruh duniaà USA

Reservoir
n  Manusia
n  Kadang-kadang hewan (sapi, anjing, burung)

Cara-cara penularan
n  Mengkonsumsi makanan yg tercemar enterotoksin

Masa Inkubasi
n  30 menit-8 jam , rata-rata: 2-4 jam

Pemeriksaan Lab
n  BP : sisa makanan, muntahan, Diare
n  Pemeriksaan rutin (gram), Hitung kuman
n  Biakan àAgar darah, Manitol Salt Agar
Uji Biokimia

Pencegahan
n  Penyuluhan pada penjamah makanan:
    - higien makanan, sanitasi dapur,   cuci tangan dan memotong kuku
n  Pentingnya pengurangan waktu penjamahan makanan (mulai dari penyiapan s/d penyajian (≤4 jam)
n  Simpan à panas : >60°C atau dingin: < 10°C, jika bahan makanan tersebut harus disimpan lebih dari 2 jam
n  Jauhkan sementara orang dg abses, lesi bernanah pada tangan , muka, hidung à dilarang untuk menangani makanan


B.    Clostridium perfringens
Identifikasi Penyakit:
n  Kolik tiba-tiba. Diare, mual tetapi jarang muntah
n  Ringan dan singkat 1 hari
n  Jarang fatal

Diagnosa:
à 105 kuman/gram atau lebih (makanan) dan 106 kuman/gram atau lebih (sampel tinja)
à enterotoksin

Etiologi
n  Clostridum perfringens (c. Welchii) tipe A
n  Clostridum perfringens tipe C àenteritis necroticans/jejunitis à daging babi: sakit perut, muntah-muntah àfatal

Distribusi
n  Tersebar luas di dunia

Reservoir
n  Tanah
n  Binatang (babi, lembu, ayam, ikan)

Cara penularan
n  Menelan makanan terkontaminasi
    daging sapi cincang,saus dari daging sapi,kalkun ayam

Masa Inkubasi:
    6-24 jam, biasanya 10-12 jam

Pemeriksaan Lab
n  Pemeriksaan gram
n  Pemeriksaan spora
n  Biakan: Tioglikolat, agar darah
n  Biokimia

Pencegahan
n  Penyuluhan kepada penjamah makanan resiko penyiapan makanan terutama berbahan baku daging
n  Sajikan daging selagi masih panas segera setelah dimasak atau masukkan ke pendingin/lemari es sampai waktu penyajian bila perlu dipanaskan secara sempurna ≥ 75°C
n  Jangan memasak daging setengah matang kemudian dipanaskan kembali pada hari berikutnya kecuali disimpan pada pendingin

C.     Bacillus cereus
Identifikasi penyakit
n  Mendadak mual-muntah, kolic dan kadang diare
n  Lama sakit tdk lebih 24 jam
n  Jarang fatal

Diagnosa: kuman 105 kuman/gram atau lebih

Etiologi Toxic Agent
n  Bacillus cereus, anaerob, berspora
n  Enterotoksin heat stable àmuntah-muntah
n  Enterotoksin heat labil à diare

Distribusi
   Diseluruh dunia

Reservoir
n  Tanah, lingkungan, bahan makanan mentah, makanan kering atau olahan

Cara Penularan
n  Mengkonsumsi makanan yang disimpan pada suhu kamar setelah dimasak
n  Nasi goreng, disimpan pada suhu kamar atau magic jar

Masa Inkubasi
n  Muntah-muntah : 1-6 jam
n  Diare : 6- 24 jam

Pencegahan
n  Makanan tidak disimpan pada suhu kamar setelah dimasak, karena B.cereus ada dimana-mana
n  Segera dinginkan sisa makanan yg ada
n  Panaskan kembali

Pemeriksaan lab
n  Lab rutin
n  Biakan


D.    Clostridium botulinum

Etiologi: C.botulinum
n  Batang garm positif, berspora (tahan Panas), motil
n  Eksotoksinà toksi botulinumà dosis letal 1 mikrogà tidak tahan panas,
n  Tipe A-F (manusia A, B, E)
n  Tempat kerja  Neuromuscular junction dengan menghambat pelepasan asetilkolin à muskular paralisis

MI: 18-96 jam
n  Paralisis otot okuler, mulut kering, sulit menelan., sulit bicara, paralisis otot pernafasan, cardiac arrestà kematian (20-70%)

Lab
n  Deteksi toksin à netralisasi antigen-antibodi

Pencegahan
n  Pengalengan makanan yang benar
n  Memasak makanan 15 menit dengan t 100°C
n  Makanan kaleng yg menggelembungà dibuang




E.     P.cocovenans

n  Gram negatif batang
n  Mencemari selama proses fermentasi
n  Menghasilkan toksoflavin dan asam bongkrek didalam tempe bongkrek dan ampas kelapa
n  Pertumbuhan dihambat dg pH 5,5

Gejala
n  Mual,muntah, diare, pingsan dan meninggal
n  Menyerang mitokondria yg merupakan sumber energi tk sel à berdampak pada mekanisme ATP
n  Racun àATP gagal keluar dari mitokondria àsel-sel manusia kehilangan sumber tenaga

Diagnosa
n  Anamnesa & gejala klinis
n  Penunjang: lab = Pseudomonas

Terapi
n  Antibiotika
n  Sepalosporin
n  ciprofloksasin

Tidak ada komentar: