Minggu, Agustus 14, 2011

Bulan Purnama dan Aku


Ternyata -Penggalauan masal- terhebat tetep milik Tuhan, coba deh sekarang liat langit -Bulan Purnama-nya bikin speechless

[posted too at fairy_rain.tumblr.com]

Disini, renungan akan diperpanjang.....
Setiap aku liat kelangit, bulan purnama, dan speechless, salah satu hal paling sering terlintas dalam pikiranku adalah malam ketika aku dilahirkan, malam (pagi mungkin) yang ajaib itu muncul 'aku' individualis banget kata gantinya ya.. Ha...

Menelaah mundur, segala hal yang telah lewat. Mengingat (sebenarnya bukan karena ingin, tapi lebih karena memang tidak bisa dilupakan) semua yang pernah aku katakan, aku lakukan, kesalahan, kebaikan, kejahatan, kebohongan, tipuan, banyak hal yang .... Ah aku hampir tidak percaya sosok didepan cermin ini akan seperti sekarang.

Aku pernah membayangkan diriku adalah seseorang, dan setelah bertahun-tahun kemudian, aku adalah orang yang jauh berbeda
Aku pernah mengklaim akan jadi sesuatu, hampir setengahnya memang terjadi, selebihnya adalah sesuatu yang jauh berbeda (dan lebih baik)
Aku masih bisa ingat (red: tidak punya daya untuk melupakan) banyak penyimpangan dan kekacauan yang pernah aku buat. Coretan-coretan, tinta merah, kertas bekas air mata, pecahan kaca, pisau berkarat, luka melintang (masih ada bekas), percobaan-percobaan bodoh, setiap hal meninggalkan bekas disini (nunjuk kulit), disini (nunjuk kepala), dan disini (nunjuk jantung), tapi lantas apakah akan berarti sesuatu.

Jawabnya "Iya", tapi apakah sesuatu itu? Jelas, sesuatu yang jauh berbeda dari yang aku bayangkan sebelumnya....
Jika aku ingin egois dan menyalahkan Tuhan untuk memenangkan egoku, mudah saja, semua ini aku belum merasakan kebaikan apapun. Tapi, ada sesuatu, ada semacam hal misterius yang datang, mengingatkan, dan menguatkan, seperti bulan purnama yang merubah aku menjadi seseorang yang bahkan tidak kalah terhadap ombak besar.... Aku berubah menjadi lebih baik, tidak masalah dengan kenangan dan bekas yang tersisa.
Aku yang dulu adalah aku yang dulu, aku yang sekarang adalah aku yang sekarang ....

Prioritas membuatku tidak mempunyai waktu untuk memikirkan hal lain... Termasuk, aku tidak punya waktu untuk patah hati. "I have no time for broken heart" dengan alasan apapun!

Itu merubahku menjadi seorang perempuan yang mati rasa dan penuh dengan pura-puran, guess what, sisi baiknya, aku bisa berdiri sendiri dan lebih kuat... Persetan dengan kenyataan jika suatu hari aku membutuhkan seseorang atau semacamnya, aku akan menjadi seperti ini selama yang aku bisa ...

Seperti bulan purnama malam ini (dan malam kemarin, kemarin juga) selalu mengingatkan aku akan banyak hal, diriku sendiri termasuk didalamnya. Dulu, aku menangis karenanya, sekarang, Tuhan, tidak ada yang lebih baik daripada mendapati bulan begitu dekat dan kau tersenyum seakan rembulan itu membalas senyummu....

Tuhan tahu aku telah menjaga diriku lebih dari apapun, lebih dari yang dulu aku inginkan!

Terima Kasih!

Tidak ada komentar: