Tutorial 1
Skenario 1
OH PUNGGUNGKU
Seorang wanita, usia 42 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri punggung hebat, yang sudah dialami 1 bulan yang lalu, tetapi memberat 1 minggu terakhir. Riwayat trauma, sebulan yang lalu pernah jatuh terduduk yang mengakibatkan timbulnya nyeri pada punggung belakang. Pasien juga menderita asma dengan mendapat pengobatan prednisone sejak kecil. Pada pemeriksaan fisik tampak penderita kesakitan jika bergerak. Tensi 100/70 mmHg, suhu 37oC, BB 56 Kg, tinggi 158 cm. Pada pemeriksaan kepala wajah bulat (moon face), organ lain tidak ditemukan kelainan. Status lokalis : tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 14,2 g/dl, leukosit 6300/ml, ureum 39 mg/dL, kolesterol LDL 147 mg/dL, gula darah puasa 227 mg/dL. Pemeriksaan foto thorax dan EKG dalam batas normal. Penderita dianjurkan untuk foto tulang belakang.
Kata kunci : nyeri punggung, moon face, prednisone.
---Oke, kayak judulnya, kita pemanasan aja dulu. Manasin kepala baca skenarion sambil flash back kembali apa aj yang penting ketika kita melihat kasus dan menemukan sebuah diagnose---
Malas deh kalo meruntut sekarang tentang seven jump dan sejawatnya. Semua dari kita udah ngeh dengan itu. Yeah, baiklah, mungkin sedikit pembukaan aja -_- (gak konsisten)
IDENTIFIKASI ISTILAH :
Sebenarnya ini cuma formalitas, coba deh perhatiin, emang banyak yang perlu dipersamakan persepsi dari istilah di kasus diatas, tapi semuanya sudah pernah toh? Kalo pun dibuka lagi di forum, itu cuma basa-basi seharusnya (kecali emang bener-bener lupa)
1. Nyeri punggung hebat
2. Asma
3. Prednison
4. Moon face
5. Foto thorax, EKG, dan hasil lab lainnya.
Mari merenung pada kasus :
Jujur ya, selama liburan ini, aku baca beberapa literature dan beberapa buku-buku fiksi tentang kedokteran menyatakan bahwa seven jump hanyalah apa yang kita lakukan dalam kelompok, pada kasus sebenarnya, proses sepanjang seven jump ini harus dipercepat atau dikebiri (bahasanya parah)
Perhatian pertama kali bisa dilihat dari keluhan utama. Nyeri punggung yang hebat, saat mendengar itu hal yang pertama kali terlintas pasti “History of fall and injury” yang spontan akan diinformasikan oleh pasien bahwa beliau pernah jatuh sebulan yang lalu.
Perhatian selanjutnya (beruntun sesuai informasi dari kasus) adalah, kok jatuhnya sebulan yang lalu tapi nyerinya tambah para baru seminggu terakhir? Kenapa gak dari awal? Atau kenapa harus tambah parah? Proses apa yang terjadi?
--Udah kebayang apa yang terjadi sama si ibu? Sampai sini, sah sah aja kita memasukan “Fraktur tulang belakang” ke diagnose sementara, tapi pertanyaan kedua belum kejawab ya? Mari membaca tentang fraktur, prosesnya, terapinya, serta komplikasinya—Nah, secara ini kan kasus sengaja dibikin, pasien aslinya gak ada, ditambah kita belum melakukan rontgen tulang belakang, maka boleh aja kan menyimpulkan (sementara) bahwa si ibu mengalami komplikasi yaitu dari fraktur stabil ke tidak stabil, dikarenakan saat jatuh sebulan lalu, rasa nyerinya dibiarin aja padahal seharusnya dilakukan imobilisasi pada punggung yang nyeri, alhasil dari yang tadi stabil, tergoyang, tergesek, terpukul, lelah, tertekan, maka fraktur tambah parah dan menjadi tidak stabil. (Kalo ada spekulasi lain, monggo…. J, ini kan baru pemanasan, belum ada pemasukan materi matang ke dalam kepala ) --
Selanjutnya, riwayat penyakit. Nah, emang di anamnesis diajari rentetan pertanyaan penting yang membantu diagnose, tapi coba deh liat kebanyakan keadaan nyata, kalo penyakit dulu rada gak nyambung sama keluhan utama maka dilewatin gitu aja. Mungkin kalo gak ditekankan dalam kasus, atau dalam kata kunci maka pemikiran pada umumnya “Kan tadi sakitnya karena jatuh, asma ya asma” tapi notice lagi deh, kan dia konsumsi prednisone dari kecil. Hal selanjutnya yang terlintas ketika baca statement ini adalah “Efek samping prednisone jangka panjang” dan salah satunya ternyata adalah ‘Osteoprosis’ hal ini didukung juga denga faktor risiko berupa usia dan jenis kelamin. (See, kadang sesuatu yang secara kasat mata gak berhubungan, kalo diamati lagi ada kemungkinan sebuah hubungan).
Kan, kalo frakturnya diobati tapi osteoporosisnya kagak diterapi atau ditangani sesuai ketentuan, tetep aja sakit punggungnya ntar, tambah lama tambah ringkih si ibu.
Ada hal lain yang lucu di kasus itu. Pas tadi ngobrol sama temen-temen trus keluar statement, aneh masa orang jatuh, sakit punggung, malah diperiksa thorax sama EKG. Tapi pas dibaca lagi, dan diingat-ingat, emang mungkin sih, kan kali aja nyeri punggungnya gara-gara jantung iskemik? Nyeri alih dan sebenarnya waktu jatuh itu yang gak ada hubungannya. Semuanya kan perlu dipastikan, tapi gak ngasal, misalnya perutnya di USG, orang punggung sakit masa di USG emang hamil? (Relevan gak sih? Gak kan ya…)
Pemeriksaan labnya oke. Kemungkinan kecil masalah sum-sum tulang. Organ lain juga oke pada pemeriksaan fisik.
Penderita kesakitan saat bergerak, mendukung diagnosis fraktur.
Penderita terkena cushing syndrome. Mendukung kemungkinan terjadinya ‘efek samping’ dari pemakaian prednisone jangka panjang.
Well, banyak yang bisa kita gali dan pelajari selain beberapa hal diatas :
- Tentang osteoporosis
- Tentang fraktur
- Tentang Cushing syndrome
- Tentang Prednison terutama cara kerja dan efek samping
- Tentang pembacaan hasil lab
- Tentang kemungkinan ketidaknormalan pada organ
- Tentang nyeri alih dan sakit yang mungkin bisa membuat nyeri alih pada punggung
- Kemungkinan gangguan selain fraktur misalnya kelemahan otot, neurologis, dan hormon
- Etc
Ah, udahan deh pemanasannya, tar kalo terlalu panas bisa celaka. Ayo sari… semangat! Kali ini IP harus terbang lagi, lebih tinggiiii…. Gak ada waktu buat bersedih ria J
1 komentar:
lab nya ga oke mbak. LDL, ureum, sama glukosa nya tinggi, efek dari cushing syndrome nya
Posting Komentar