Ketika aku memperhatikan 'hasil' perbuatanku aku berpikir
"Mengapa aku begitu kekanakan?"
"Mengapa aku begitu naif?"
"Mengapa aku begitu dangkal?"
"Mengapa aku mau?"
"Mengapa aku harus tersungkur dengan cara ini berkali-kali?"
"Dan mengapa aku bisa bangun dengan alasan yang sama yang membuat aku tersungkur?"
"Mengapa segalanya hanya tentang dirimu?"
"Mengapa aku tidak bisa memilih untuk menyingkir?"
"Mengapa aku begitu naif?"
"Mengapa aku tak pernah ingin mencari tahu dan menjadi sang tidak tahu segalanya?"
"Mengapa aku begitu naif?"
"Mengapa aku begitu kekanakan?"
Aku ketakutan ..... Itulah jawabannya!
Aku takut kehilanganmu
Aku takut kamu pergi
Aku takut ........
Aku takut ............
Aku merasa ketakutan dan disaat yang sama aku terlanjur menyadari bahwa kau 'mau tidak mau' harus menjauh dan menjauh dan menjauh dan menjadi kabur oleh sesuatu .....
-Aku benci jarak-
Aku takut, dan aku tahu pasti bahwa ketakutanku 'beralasan'
"Jadi, apakah salah aku begini?"
"Apakah salah aku naif?"
"Apakah salah aku kekanakan?"
"Apakah salah aku mejadi bodoh?"
"Apakah salah aku jatuh dan berdiri oleh alasan yang sama?"
"Apakah salah aku menangis?"
"Apakah salah aku ketakutan?"
"Apakah salah aku naif?"
Aku tidak pernah tahu ....... Mungkin salah! Mungkin salah! Karenanya aku ketakutan, karena aku salah
Tapi aku tidak merasa salah
Apakah 'mencintai dengan sangat' itu salah ?
It feels like 'thousand years' we didn't meet
And maybe it will takes more billion times more for long awaiting
What am I waiting for ?
Yeah! Menunggu usaha represifku berhasil mungkin.
Beberapa saat yang lama menunggu dirimu terkubur dalam alam bawah sadarku
Lalu menunggu beberapa lama lagi hingga ada yang bisa 'benar-benar bisa' menggantimu
Atau
Menunggu Tuhan 'memberi' kesempatan untuk kita
Even, aku tidak pernah berpikir itu akan benar-benar terjadi -Kau juga- mungkin
Aku tidak mau menebak apapun-mungkin kau bahkan sudah melupakannya atau masih mengingatnya, itu tidak terlalu penting dan tidak berarti sesuatu dan sama sekali tidak membantu selain hanya seperti menggarami sebuah luka ........
Berpikir bahwa suatu hari 'kita bisa bersama' adalah pikiran paling menyenangkan sekaligus menyakitkan disaat yang sama!
Aku terus berusaha menguburmu kealam bawah sadarku dan melupakan semua memori itu, tapi
How Reminding memory
How I missing you
Saat itu aku menangis... Lalu 'katanya' setiap hal yang terjadi pada kita adalah cobaan agar kita semakin kuat... Aku mencoba kuat , aku berhenti bertanya dan berhenti menangis,... Tapi semuanya menjadi semakin menyakitkan ... "Semakin kau tidak ada, semakin sakit rasanya" lalu aku tiba-tiba mendapati diriku menagis lebih keras dan bertanya lebih banyak .. -Apa ini hasilnya?- dan ini adalah salahku lagi, kelemahanku lagi-- Bisa tidak aku berhenti menyalahkan diri sendiri? --- TIDAK!
Semuanya tidak pernah berubah
Dan mungkin, sama seperti malam sebelumnya! Aku hanya bisa diam disini, memikirkan segala kemungkinan sedang apa kau disana... Mungkin sendirian ... Mungkin bersamanya ...... Bahkan kemungkinan paling mustahil sekalipun -seperti, kau tiba-tiba ada didepan pintu- masih terpikir olehku . I'm sick!
Tapi aku cukup sabar
Dan akan mampu bertahan hidup menanggungnya hingga akhir
Hanya saja kadang aku memerlukan analgesik yang menyakitkan!
BUMI ITU, TANPA REMBULAN DIA HANYA MENJADI SEBUAH BUMI YANG RETAK, TERUS RETAK, SEMAKIN RETAK, DAN SUATU HARI MUNGKIN AKAN HANCUR BERKEPING-KEPING OLEH 'KETIADAAN'
SE-TAK BEROTAK ITUKAH CINTA? ATAU HANYA AKU YANG 'MASIH' MENGANGGAP INI CINTA? AKU BAHKAN MASIH MERASA TERLALU KOSONG UNTUK MEMAHAMINYA....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar