Kamis, Mei 26, 2011

Lie is Not Lie

Kebohongan terbaik wanita adalah berpura-pura orgasme
Tapi pria bahkan bisa berbohong hampir di semua aspek hidupnya



Benar
dan 
Salah


Iya
dan
Tidak






Katakan saja begini ... Mari kita bermain "Kotak rahasia"
Ketika kita sedang ngobrol, tiba-tiba sebuah kotak jatuh dari atas langit. Kotak itu berwarna hitam polos dengan sebuah tulisan tertempel di atas tutupnya "KOTAK RAHASIA, Peraturannya : Buka tapi tidak boleh terlihat orang lain". Well, ada aku disitu, tapi kamu terlalu penasaran untuk melihat isinya dan lagipula kotak itu bisa saja terbang kembali ke tangan lain untuk mencari orang yang bisa membukanya. Ada dua pilihan,


1. Kamu berbalik membelakangi aku dan membukanya dengan hati-hati agar aku tidak melihat
2. Aku yang tutup mata


Kamu memilih pilihan pertama, kamu berbalik membelakangi aku untuk membukanya dengan hati-hati.
Satu kalimat "Terima kasih kamu menepati peraturan tanpa memaksaku menutup mata terhadap seluruh dunia"
Lalu kamu kembali berbalik, tersenyum, lalu tertawa, lalu melanjutkan pembicaraan, mengobrol seakan tidak ada yang terjadi. Aku dengan mata polos ini menunjukan betapa penasarannya dan betapa tidak tahunya aku. Kamu tersenyum, mungkin mengira aku tidak tahu.
Kamu salah
Aku tahu
Aku tahu hal itu jauh sebelum peraturan "tidak boleh terlihat orang lain" ditulis
Tapi aku pura-pura tidak tahu
Seorang wanita kebanyakan memang bukan pembohong yang baik (meski mungkin ada segelintir wanita yang diberikan kelebihan untuk berbohong dengan baik) tapi selain berpura-pura orgasme, aku bisa pastikan, sebagai seorang wanita aku bisa berpura-pura tidak tahu dan berpura-pura percaya pada segala hal hanya agar apa yang sedang aku jalani, aku nikmati, dan aku cintai tidak hilang .....




Katakanlah ada sebuah kasus lagi. Aku punya seorang teman, dia laki-laki. Dia punya pacar, dua orang. Anggap saja si A dan si B, si A ini pacarnya jarak jauh, si B ini pacar yang bisa ditemui setiap hari. Dia lebih dulu pacaran dengan si B daripada si A. Saat itu sebuah obrolan singkat terjadi.


Aku : Apa kamu bisa memilih diantara mereka jika kamu dipaksa memilih?
Dia : Bisa, aku akan memilih si A, aku lebih sayang dia
Aku : Lalu kenapa kamu tidak memutuskan si B saja dan melanjutkan dengan si A
Dia : Gak tega. Lagian si A kan jauh, pacaran rasanya gak kayak orang pacaran
Aku : Berarti kamu sebenarnya gak sayang sama si A, padahal dia yang setiap hari bisa diajak jalan, dan dia kan yang lebih dulu jadi pacar kamu
Dia : Iya sih, tapi dari awal dianya kayaknya gak terlalu serius dan gak terlalu sayang sama aku. Dan kata temen-temennya dia juga punya cowok lain
Aku : Kamu gak marah?
Dia : Gak.
Aku : Lagi, kenapa gak kamu putusin aja kalo gitu
Dia : Ntar kalo aku mau jalan dan gak ada temen gimana?
Aku : Kan ada aku... (dengan entengnya, mancing ni ceritanya)
Dia : Ya beda kan. Masa aku jalan sama kamu kayak orang pacaran sambil pegangan tangan ....


---Break dulu----
So, sampai sini, aku paham. Aku marah? Secara teori sebagai seorang perempuan aku memang seharusnya marah, tapi aku tidak marah pertama dia temanku, aku kenal sedikit banyak dari sifatnya, dan tanpa mengurangi rasa hormat aku sedikit setuju dengan statementnya, "Ya punya pacar tapi rasanya kayak gak punya pacar" disini kita menemukan satu lagi sebuah kebutuhan alamiah manusia, "Kontak fisik". Bukan kontak fisik yang biasa tapi sebuah kontak yang "You know what" ... Nafsu itu nafsu ... Hagh ... Eat that fuckin -good thing- by yourself. ... Realistic, manusia bukan kucing yang mau main quickie sama kucing mana aja... Dia gak mau sama aku, dia cuma mau sama pacarnya kan? Sebuah kebohongan, tapi aku tidak menemukan celah untuk menghakiminya karena -I'm not better than him- I'm liar- and with all honor I say "I'm bitch enough to make stuff like that with the LOVE REASON-
--Break selesai--


Setelah penjelasan panjang lebar dan ceramah kyai sejenis "Jamaahhhh" Enjih ......


Aku : Kamu gak takut kehilangan mereka?
Dia : Aku gak mau kehilangan keduanya, aku akan lepas salah satu diantara mereka
--Bertanya 'kapan' hanyalah cara lain dari membuang waktu--
Aku : Apa si A tahu kamu punya pacar lagi?
Dia : Entahlah, gak tahu mungkin
Aku : Tapi bukannya di facebook kamu 'In relationship' sama si B, masa si A gak tau?
--Dia ngangkat bahu--
Dia : Tapi status di facebook nya udah dirubah ko
Aku : Tapi dia gak mungkin gak tahu. Ketika kamu dekat sama seseorang kamu akan mencari tahu tentang segala hal dari orang itu, hati-hati lo
--Dia ngangkat bahu lagi--
Aku : Kalo si B, kenapa kamu sayang banget sama dia?
Dia : Dia lebih serius, dia lebih sayang sama aku, dan dia selalu percaya padaku
Aku : Yakin?
Dia : Iya, aku bilang apapun dia pasti percaya dan iya-in
Aku : Belum tentu dia benar-benar gak tahu. Ketika dia menyayangimu, dia akan berusaha percaya padamu, dan mungkin ketika kamu berbohong pun dia akan berpura-pura tidak sadar kamu bohong dan terus mempercayai kamu hanya dengan satu alasan 'tidak ingin kehilanganmu'
Dia : ................... speechless


--Bahwa sebenarnya mungkin saja dia sedang berjuang dengan kepercayaannya yang tersisa, karena dia sayang dan tidak ingin kehilanganmu-- How sweet lie!




Kita buat sesuatu lagi sekarang


Berbohong dan Mendeteksi kebohongan itu bermacam-macam limitnya.
Your Lies = Epic Fail
My Lies = Epic Fail




Kamu berbohong padaku dan aku tidak tahu.


Aku tahu kamu berbohong padaku tapi aku berbohong padamu dengan pura-pura tidak tahu dan percaya kebohonganmu


Kamu tahu aku berpura-pura tidak tahu dan pura-pura percaya pada kebohonganmu dan kamu melanjutkan kebohongan itu


Aku tahu bahwa ternyata kamu menyadari aku sedang berpura-pura percaya padamu


Pada akhirnya kita membohongi diri kita sendiri ..................




Tapi apa pentingnya berbohong disana
Karena kita, manusia memiliki indera. Penglihat, penghidu, peraba, pendengar, perasa!
Hati ini tahu itu bohong ... Tapi membuat mata ini tidak melihat kebohongan itu saja sudah sedikit mengurangi lukanya
Hati ini tahu itu bohong ... Tapi membuat telinga ini tidak mendengar kebohongan itu juga akan sedikit mengurangi rasa sakitnya ...


--I Love the Way You Lie--


Kebohongan itu begitu bodoh, tapi itulah kenyataannya .... Kadang kita tak belajar apa-apa dari situ, bahkan tidak belajar berbohong karena sesungguhnya kebohongan yang dibuat sudah gagal sama sekali ....


Tapi ... Ketika rasa takut akan kehilangan itu muncul ...
Bohong-Pura pura- bohong - pura pura - bohong - pura pura ....


Hingga sekarang aku masih tidak mengerti








SE-EKSTRIM ITUKAH CINTA ?
Ataukah hanya aku yang masih menganggap ini cinta?

2 komentar:

TuanMudaKalsel.Com mengatakan...

Berbohong untuk menutupi kebohongan
Wow... Keren nih artikelnya, I love the way you lie. Saya juga suka dengar musik ini, hehe....

Sari Dianita Purnama mengatakan...

Makasih ^^
Iya saya seneng lagu-lagunya Eminem dan itu salah satu favorit saya, lagunya ngena banget sama 'keadaan' kebanyakan sekarang :)