Jumat, Mei 27, 2011

Belajar Berhitung



Belajar berhitung itu baik ........ Membanggakan ......
Tapi tidak semua 'Berhitung' itu harus untuk diterapkan!
Banyak hal didunia ini yang dilakukan harus dengan perhitungan
Banyak hal di dunia ini yang perlu perhitungan
Beberapa diantaranya mungkin malah tak perlu diperhitungkan


Berhitung itu memiliki banyak arti
Berhitung itu perlu tehnik
Berhitung itu perlu belajar
Namun kadang kamu akan mendapatkan sebuah pelajaran 'berhitung' secara otodidak .....


Aku selalu memperhitungkan segala yang mungkin nanti aku tidak bisa selesaikan, maka aku tidak jatuh kedalamnya
Tapi, ada satu bagian didiriku yang memilih menjatuhkan diri dan belajar berhitung di lubang dimana aku jatuh dengan alasan yang sangat klise ... "I WISH" even jika aku disana sendirian ...............


Ketika aku memulai ini ... Aku terus menerus mempertahankan apa yang kita sebut "UNCONDITIONAL"
Tapi tahukah kamu berapa banyak dan berapa sering orang-orang disekitarku melakukan hal ini :
1. Mencoba mengajariku 'berhitung' terhadap yang sudah 'aku' lakukan dan 'kamu' dapatkan
2. Menyodorkan kalkulator (begitu simpel tapi kamu tahu bagaimana aku memandangnya jika itu kalkulator secara fisik? Aku akan menghempaskannya dan menginjaknya tepat didepan orang yang memberi sebagai wujud amarah atas penghinaannya. "It's too old calculator for me" and "Do you think I cannot counting by myself? It's too easy in other side")


Intinya sesungguhnya adalah semua orang menganggap ini perlu dihitung ... Seperti membeli seliter minyak dengan sepuluh liter minyak, sama-sama minyak, fungsinya sama, bedanya cuma jumlah, tapi tetap kan semakin banyak semakin mahal .... Seluruh manusia yang menganut sistem 'uang' akan setuju bahwa membayar satu liter dan sepuluh liter dengan harga yang sama adalah TIDAK ADIL


Tapi ada satu hal yang tidak mereka mengerti (mungkin aku juga tidak mengerti) bahwa ada hal-hal yang bagiku tak penting untuk dihitung namun menurut mereka itu sangat penting untuk dihitung. Aku mengerti itu adalah suatu wujud pertahanan dari seorang makhluk sosial sekaligus bentuk kepedulian. Ketika kamu lihat temanmu menjual seliter beras dengan harga seribu dan kemudian dia menjualnya dua liter beras dengan harga yang sama karena orang itu terlihat lebih kurus dari pembeli pertama, kamu akan mengingatkan dia bahwa apa yang temanmu lakukan itu 'MERUGIKAN DIRI MEREKA SENDIRI'


Sikap yang bisa dipahami


Tapi memberikan sebuah kalkulator dan memintaku untuk menghitung 'nya'
AKu tersinggung .........
Karena dua hal
1. Karena memang sebenarnya 'itu' harusnya dihitung
2. Karena aku benci mengakui bahwa itu perlu dihitung


Apakah setelahnya aku harus menghitung ?
Aku lebih memilih menjadi tidak bisa berhitung jika terus dipaksa menghitungnya
Dan kalian, teman-temanku yang baik ...... Berhentilah menyodori aku kalkulator ...


Karena kalian belum tahu rasanya berada pada posisi dimana kalian harus berdiri memberi dan tersenyum membiarkan apa yang kalian beri tidak terbayar cukup, tapi hati puas! Karena sebuah kebutuhan 'memberi' dan 'mencintai' telah tercapai ... itu adalah sebuah hal yang harganya begitu tinggi hingga sulit dibilang...
Dan bagaimana rasanya ketika seseorang bilang "semua itu pantas dihitung" karena jika tidak dihitung maka itu "MERUGIKAN"


Betapa naifnya ....
Betapa naifnya mereka
Betapa naifnya aku
Betapa naifnya .......


Aku tidak perlu kalkulator sekarang
Aku masih bisa menghitung hal-hal simpel itu dalam hidupku
Dan apa yang tadi aku bilang 'Unconditional' itu ... berhenti memintaku melakukannya ...
I won't ever .....




Belajarlah berhitung untuk bertahan hidup
Tapi terapkanlah itu ketika kau merasa perlu menerapkannya
Jangan menerapkannya ketika mereka bilang kau harus menerapkannya
Ini bukan masalah menghitung berapa liter minyak atau beras yang telah terjual. Ini tentang sebuah pengorbanan! Kamu yang tahu seberapa besar harganya dan seberapa 'TIDAK' perlu dia dihitung!






Jadi dengan hormat aku meminta, Teman! Berhenti bertanya kenapa dan berhenti memaksaku berhitung .......!
Aku sangat sangat sangat sangat benci sekali mendengarnya ...






SETIAP PENGORBANAN ITU .... TEPAT DIDETIK PERTAMA KAU MULAI MEMBILANGNYA DALAM HARGA, DISAAT ITU PULA IA TELAH JADI TAK BERHARGA...






nb : maaf aku membuatmu terlihat jahat di sudut pandang 'orang-orangku' seperti juga jahatnya aku pada sudut pandang 'orang-orangmu' ... Menyebalkan kadang, tapi Tuhan memberikan keterbatasan pada manusia untuk melihat hanya dua dimensi pada kehidupan (tiga dimensi pada pemikir yang istimewa) jadi bukan salah mereka jika mereka tak tahu bahwa sebenarnya semuanya 'impas' [ATAUKAH HANYA AKU YANG MENGANGGAP INI 'MASIH' IMPAS?]

Tidak ada komentar: