Ada banyak hal ...
banyak hal yang ingin kusampaikan tapi aku tak sanggup
bukan karena bibir yang terkatup rapat atau lidah yang kelu
tapi mataku tak sanggup melihat rasa marahmu, rasa bersalahmu.
Tapi telinga ini tak mampu mendengar tangismu atau bahkan kata maafmu
semua itu justru membuatku semakin mengutuk diriku sendiri ....
Dulu, saat aku adalah seseorang yang kuat, sangat kuat... aku selalu berkorban dengan sukarela, memberikan apa yang aku mau demi sesuatu, sejenis persahabat, juga altruisme mungkin. sakit? iya memang ... tapi ada rasa bahagia disana ketika aku mendengar sebuah kabar, bahagia...
Aku mengalah ....
Misalnya suatu hari aku merasa sedih karena itu aku lalu berpikir ...
"Tuhan tahu apa yang diputuskan-Nya, aku berada di posisi ini karena aku sanggup melalui ini dan dia tidak.. itu cukup adil"
lama waktu berlalu ... quote -bullshit- itu masih juga tertanam dikepalaku
menggodokku menjadi gadis munafik yang terus menyumpah dalam hati atas apa yang kurasakan tapi juga tersenyum diluar atas apa yang mereka dapatkan (red: apa yang aku inginkan)
mudah bagiku melupakan hal-hal yang kulepas itu .. sangat mudah seperti menumpahkan air dari dalam gentong besar... butuh waktu butuh tenaga tetapi seiring waktu aku bisa.....
Lalu situasi itu datang ....
pikiran itu muncul lagi
rasa marah
rasa benci
rasa tidak adil....
aku berada diposisi untuk ber-altruisme- lagi ... membiarkan apa yang aku inginkan tetap menjadi milik seseorang yang -mungkin, aku tidak yakin- lebih membutuhkan .... Damn!!!
kucoba keampuhan quote -bullshit- yang sering kupakai ketika aku tidak bisa mendapatkan sesuatu yang kuharapkan itu.... tapi tidak mempan
-entah karena secara ga sadar diriku sudah merasa muak dengan tindakan kemanusiaan sialan yang hanya bisa mengorbankan perasaanku saja
-Entah karena memang aku telah mencapai klimaks dimana aku sudah tidak sanggup menampung kesedihan luar biasa dari 'tidak mendapatkan' dan 'tidak bisa memilik' ... rasanya sungguh sungguh sakit sekali... sakit
saking sakitnya sampai telingaku ini tuli untuk membiarkan nasihat masuk.......
iya ... quote -bullshit- itu udah gak ada gunanya lagi
ketika aku berpikir -mungkin- aku lebih sanggup menahan ini" maka ada sesuatu yang tertawa keras sekali didalam dadaku, dan menekanku... aku merasakannya ... aku tidak sanggup kehilanganmu ... lebih baik aku mati .... -ketika aku berkata aku tidak bohong, kau tahu aku tidak pernah boohong. maka bagian ini juga tidak akan bohong- ... lalu kenapa aku masih ada disini, digaris dimana aku dipaksa untuk tetap 'beraltruisme' membiarkan apa yang kuinginkan tetap menjadi milik orang yang -mungkin, aku tidak yakin- lebih memerlukanmu ......
dadaku sesak, aku marah, aku mengamuk, menendang, memukulkan kepala, aku sakit jiwa, iya aku sakit jiwa ... dan semua rasa sakit itu kulakukan hanya untuk membuat sakit nyeri di dada ini hilang ... semua GAGAL ... aku masih tidak mengerti kenapa harus aku... aku bukan orang yang kuat untuk itu tapi aku dipaksa untuk kuat .... Jadi haruskah aku meminta seseorang beraltruisme untukku, tidak tentu tidak. Siapa aku sehingga ada orang yang mau berbuat baik padaku .. aku hanya perempuan bangsat yang sedang mencintai sesuatu yang bukan kepunyaanku dan memaksa Tuhan agar membiarkan aku memilikinya karena aku lebih menghargainya lebih mencintainya lebih menginginkannya lebih ......... Aku lelah beraltruisme terus-menerus.... tapi aku tidak sanggup memaksakan apa yang hati-jahat-ku katakan ... aku hanya seorang bangsat yang melakukan kebaikan dengan tidak ikhlas agar tetap terjaga aman dalam lingkungan dan tentu tidak terlihat seperti yang kuinginkan ....
AKU LEBIH BAIK MATI....
sungguh kalimat sialan yang bodoh ... so sad, so shit, it's true ...
aku melakukannya .. pernah melakukannya
dan maaf ... untuk beberapa menit yang lalu.... terpikir kembali olehku untuk melakukannya ... untuk kedua kalinya .....
Darah ... aku suka ,, merah terang cantik, segar ... aku tertawa .. aku sakit jiwa .. iya aku sakit jiwa ....
Sayang sekali yang kali ini gagal.... ada sesuatu yang menahanku.... sebuah keinginan, sebuah harapan, sebuah janji ... semuanya terkumpul didalam dada menjadi satu ... dan luka itu hanya akan menjadi bekas...
Maaf ... Maaf ... Maaf ... terpikir kembali untuk melakukan itu saja aku sudah cukup merasa bersalah ... dan aku ternyata mencoba melakukannya lagi ... sudah cukup membuat semuanya buruk ... kehadiranku yang kubilang selalu ingin 'beraltruisme' ini ternyata membawa kekacauan!!!
dan altruisme omong kosong yang selama ini melingkupiku sudah aku lepas
aku membiarkan semua apa adanya
menjadi orang tertutup yang tidak mencolok dan tidak diperhatikan apapun yang kulakukan
menjadi orang yang hanya berada di paling belakang dalam memori ... dalam ingatan ....
semua itu hanya karena aku tidak ingin melibatkan terlalu banyak orang .....
sekarang inilah aku ... seorang gadis tertutup yang hanya bicara pada orang tertentu dan selanjutnya hanya sekedar lewat, menyapa, senyum palsu sebentar, menyapa lagi, lalu berlalu dengan kepala tertunduk dan langkah lebar terburu-buru ...
satu-satunya hal yang membuatku menikmati apa yang kulakukan dengan santai bahkan cenderung lambat adalah ketika aku bersamamu .. itu saja ... sungguh aku ini ..... payah!!!~
Aku masih tidak paham dengan permainan Tuhan, tapi harapan membuatku memutuskan untuk tetap bertahan hingga permainan selesai..................... Walaupun mungkin akan sering muncul luka-luka fisik lain yang akan membantu aku mengalihkan rasa sakit ku yang sebenarnya .... tidak untuk mati ... tidak untuk sementara ini ..... semoga !!!
Aku merindukan saat kita bisa seperti orang lain .... menjadi normal seperti orang lain ...... ingin sekali!
Keberadaanku ini. aku tidak ingin orang lain terlalu memperhatikan
Aku hanya ingin diakui ... keberadaanku ini aku hanya ingin ini bisa diakui dengan masuk akal ....
Tapi itu terlalu berat memang ....
Tapi itu adalah salah satu harapan yang membuatku tetap bertahan untuk tidak memaksakan diri 'mati'
itu adalah salah satu hal selain janjiku yang tetap membuatku berusaha kuat untuk tidak pergi .....
Itu adalah alasan selain karena aku tidak rela meninggalkan dunia ini tanpa sempat merasakan bahkan sedetik saja waktu ketika aku bisa benar-benar memiliki apa yang kuinginkan ... dengan normal dan dengan benar ....
Meski entah apakah bisa aku menahan bisikan lainnya ... tapi sekarang aku ugh ....
*tanganku perih ... *berhenti mengetik :'/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar