Rabu, Juni 29, 2011

Karena Sebuah Alasan dan Untuk Menjadi Alasan ....



Rasa terhentak ketika kita menemukan bahwa sesuatu yang 'kita kira' sempurna ternyata 'tidak sesempurna kenyataannya' adalah rasa tersentak yang sangat mengguncang dan aneh ...........

Dan rasa tersentak ketika kita menemukan sebuah kenyataan bahwa sesuatu yang 'kita kira' sempurna itu ternyata telah menjadi 'cacat' dan 'tidak lagi sempurna' justru karena kehadiran kita sendiri adalah rasa tersentak seperti digulung oleh tsunami, goncang, khawatir, takut, dan hancur berkeping-keping meninggalkan penyesalan yang sebenarnya tak perlu ........

Setiap sesuatu ada karena suatu alasan, setiap hal lahir untuk menjadi alasan .... baik atau buruk pada akhirnya semua makhluk -hidup atau mati- pasti akan mendapat jatahnya untuk 'menjadi alasan' dan setiap makhluk -hidup atau mati- akan menadapat jatah untuk 'dikenai sebuah alasan'

Hidup ini tidak rumit seandainya manusia yang berpikir dan memiliki nafsu ini juga tidak diberkahi sifat 'mudah merasa bersalah'

Dan aku yang merasa lelah telah menjadi 'sebuah alasan' akan cacatnya sesuatu yang 'aku kira' -dan bahkan sempat aku kagumi- sangat sempurna dan ideal terus menerus merasa bersalah tanpa henti namun dibalik itu akupun merasa harus bersyukur karena pada saat yang hampir bersamaan aku telah 'dikenai sebuah alasan' untuk mencintai dengan sepenuh hati, sesuatu yang dulu tak pernah sama sekali aku alami, sesuatu yang kupikir dengan mudahnya bisa kulempar ke orang satu dan yang lain (dan ternyata tidak mudah) dan aku belajar banyak dari semua itu ........

Hidup ini sebenarnya tidaklah rumit seandainya manusia tidak terlalu banyak memiliki kosakata dan bahasa, hidup ini sebenarnya tidaklah rumit ... hanya saja mengapa begitu sulit mengungkapkannya dengan rangkaian huruf, itulah! Kata-kata, bahasa, huruf, dan jalan pikiran yang membuatnya rumit ........

Pada intinya .. Tuhan itu adil. Sesuatu terjadi karena sebuah alasan, sesuatu terjadi untuk menjadi sebuah alasan. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja. Pada awalnya akan terasa seperti 'terjadi begitu saja'. Ketika pertama kali apel jatuh ketanah, ia jatuh begitu saja tapi ternyata dia jatuh karena sebuah alasan "Gravitasi" . Ketika pertama kali angin bertiup, angin bertiup begitu saja. Tapi ternyata dia bertiup untuk sebuah alasan, untuk membuat burung-burung bisa terbang dengan sayapnya, untuk membawa awan ke tempat dimana hujan harusnya turun, untuk membawa sari-sari bunga sehingga mereka bertumbuh semakin banyak ... Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan dan untuk menjadi suatu alasan ...

Itu pula yang sekarang aku pikirkan tentang diriku
Aku lahir dan ada disini berperan sebagai yang aku perankan sekarang
-Untuk menjadi sebuah alasan-
-Dan karena suatu alasan-

Rumit ya?

Sebenarnya hidup itu tidak rumit, aku hanya mengulangnya terlalu sering sehingga terdengar kompleks, itu permainan bahasa dan kata-kata

Ketika kita mencintai sesuatu, itu adalah sesuatu yang mudah. Namun ketika kita mencintai sesuatu berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai alasan tiba-tiba saja ia menjadi rumit

Ketika kita menginginkan sesuatu, itu adalah sesuatu yang mudah. Namun ketika kita berulang-ulang menginginkan sesuatu yang berbeda dengan rasa ingin yang sama , maka keinginan itu menjadi sulit untuk diputuskan....

Tidak rumit sebenarnya...
Opportunity cost ... Impas .... Tuhan itu adil .... Karma!

Ketika itu aku bertanya , atas kesalahan apa aku menjalani apa yang sedang aku jalani, kesedihan kronis...
Sekarang aku merasa aneh dan bodoh mempertanyakan itu, semua itu terjadi untuk menjadi suatu alasan dan karena suatu alasan ... Setiap hal di dunia ini berhubungan .... Siapa yang tahu seandainya aku tidak pernah lahir maka komik doraemon pun tidak akan pernah ditulis, bukan karena akulah alasan ditulisnya komik doraemon tapi keberadaanku menyebabkan sesuatu yang menyebabkan hal lain yang menyebabkan sesuatu yang menyebabkan komik doraemon tidak pernah akan ada ..... Rumit kan? itu karena aku mengulang 'menyebabkan' berkali-kali ... Coba aku persingkat, ketiadaanku mungkin 'menyebabkan' komik doraemon tidak ada ... Lebih mudah? Iya ... Ada perbedaan? tidak!

Lalu perasaan apa ini, sebuah perasaan tergoncang ketika kau ditempatkan pada posisi dari 'sebab' rusaknya sesuatu yang 'kamu kira' sempurna dan kamu bahkan mengagumi kesempurnaannya .....

Perasaan bersalah yang tidak bisa hilang
Perasaan rindu yang tidak bisa hilang
Perasaan cinta yang tidak bisa hilang
Perasaan ingin membenci yang tidak bisa hilang
Dan hingga sekarang, aku masih menanamkan bahwa mereka tak bisa hilang karena keberadaan mereka masih diperlukan untuk sebuah alasan akan sesuatu ... entahlah... biarlah ... biarlah semuanya aku buat jadi lebih mudah dengan tidak mengulang-ulang-ulang .. tapi meringkasnya menjadi satu kalimat saja .....

Perasaan bersalah yang tidak bisa hilanga karena rindu, cinta, dan keinginan membenci! Sebuah perpaduan yang janggal, tapi unik dan .............. Ah agak tidak masuk akal ..... But why not!

Maafkan aku, untuk sesuatu yang hingga sekarang membuat aku merasa bersalah, entah meski berapa kalipun hatiku bilang bukanlah kesalahanku ketika aku ditempatkan menjadi alasan sebuah kerusakan, tapi aku tetap terus meminta maaf .................

Manusia memang begitu. Suka membuat sesuatu jadi rumit
dan mudah merasa bersalah .......... Karena itulah manusia jugalah makhluk didunia ini yang paling 'saling mencintai' sekaligus paling 'saling menyakiti' satu sama lain. PARADOKS.....

Tidak ada komentar: