Pertama kali pegang buku 'Waktu Aku Sama Mika' aku langsung balik bagian belakang dan baca sinopsis dibelakang ... Rasanya kayak 'coklat' manis dan jujur.
Lembar pertama aku iseng baca bentar, nyari mood dari buku itu. Eh ternyata isinya unik, konsepnya diambil dari buku 'diary' seorang cewek polos yang ketemu sama cowok baik hati bernama 'Mika'
Here's the book
Judul : Waktu Aku Sama Mika
Penerbit : Homerian Pustaka
Penulis : Indi
Halaman : 145
Resensi :
Sebuah kisah yang menginspirasi tentang Indi, seorang gadis periang yang mengidap skliosis, dia bertemu dengan Mika, pria baik hati yang mengajarinya banyak hal. Indi sangat menyayangi Mika, Mika juga sayang Indi dan memanggil Indi dengan panggilan Sugar. Sebuah panggilan yang 'imut' :)
Suatu hari Mika bercerita jujur bahwa dia mengidap AIDS, tapi Sugar sangat menyayngi Mika dan tidak peduli apa itu AIDS atau kenapa Mika kena AIDS, yang jelas dia sayang Mika, seperti apapun Mika, sama seperti yang Mika lakukan, menyayangi sugar dan menjaga sugar sebagai seorang pahlawan tanpa peduli ataupun bertanya tentang keadaan Sugar dan skoliosisnya. Bagi sugar itu Impas!
Hingga suatu hari Mika 'pergi' ke 'surga' karena dia 'sakit'. Tapi Sugar tetap mencintai dan mengenang Mika, memberi sebuah ruang khusus untuk Mika dihatinya :)
Komentar aku :
Sebuah konsep yang unik dari sebuah cerita, tata penulisan berdasarkan sebuah diari ini membuat isi buku sangat terasa nyata, realistis, unik, lucu, manis, sekaligus jujur. Tidak ada tata bahasa yang teratur disana, yang ada adalah tata bahasa yang menggambarkan isi hati. Tidak ada idiom-idiom layaknya seorang penulis profesional disana, hanya sebuah ungkapan spontan nan polos seorang gadis yang jatuh cinta, tapi hal itulah yang membuat isi buku ini begitu merasuk kedalam hati dan pikiran pembacanya.
Beberapa lembar saja sudah berhasil membuatku terharu, dan dari buku ini aku menjadi yakin kembali bahwa 'Cinta tanpa pamrih' itu benar-benar ada. Mencintai bukan karena siapa kamu, tapi mencintai apa adanya kamu. Bukan karena "Kamu adalah ........." maka aku mencintaimu. Tapi "Aku mencintaimu" dan "Seperti itulah dirimu, apapun"
Bagian yang paling aku suka adalah ketika Indi cerita bahwa "Mika adalah malaikat, tapi dia malaikat yang pelupa, dia lupa pakai sayapnya sehingga dia balik ke surga buat ambil sayapnya" dan yang kedua ketika mereka membicarakan tentang "Seperti apa anak mereka nanti. cantik tampan, begitu manis, tapi diakhir aku jadi tersentak sedih saat Mika bilang gimana kalo dia nanti terkena skoliosis dan AIDS sekaligus, again. Cengengku keluar setelah baca itu dan .... Setelah aku kelar baca besoknya aku bawa tu buku ke kampus, aku pamerin kemana-mana, aku promosikan supaya temen-temen baca buku itu ;))
(Well, satu bocoran, pada hari aku beli dan baca buku 'Waktu Aku Sama Mika' aku juga mengalami sesuatu yang paling penting dalam hidupku, satu hari yang mengubahku menjadi aku yang sekarang. Kamu ingat gak sayang? Hari itu adalah hari kamu bilang 'kamu sayang sama aku' dan aku bilang 'Aku membutuhkan kamu' dan besoknya aku bawa buku itu ke kamu. Sejak hari itu, apapun tentang "Sugar dan Mika" mengingatkan aku sama kamu. Ka Indi, makasih, ini juga buat ka Indi ^^)
-------------------------------------------
Ketika memulai baca buku itu aku langsung penasaran dengan yang namanya Indi.
Aku buka internet dan langsung kirim E-mail ke ka Indi (Ingat ga ka? Well pasti banyak banget yang ngirimin Email sejenis ke kakak, karena ya itu, sebuah buku yang sangat menginspirasi) Aku senang karena ka Indi balas Email ku .... Aku jadi sering bawa buku itu kemana-mana, tipis dan ringan, tapi isinya berkali-kali lipat besarnya dari fisik buku itu sendiri, aku selalu membawa kemanapun dengan bangga...
Lalu buku kedua datang
Pertama kali Ka Indi sendiri yang kasih kabar lewat Email. Dan aku menunggu buku itu datang kekotaku sejak hari itu.
--------------------------------------------
Here's the book
Judul : Karena Cinta itu Sempurna
Penerbit : Homerian Pustaka
Penulis : Indi
Halaman : 179
Resensi :
Tentang kisah hidup Indi dari 'pertemuan kedua orang tua' hingga dia dilahirkan dan menjadi seorang anak dengan banyak kebahagiaan, hingga semua itu hilang satu-persatu, dia pindah sekolah, kehilangan teman yang benar-benar sayang padanya, kehilangan anjing kesayangan, menghadapi kenyataan bahwa dia terkena skoliosis, memakai alat penyangga, bertemu Mika, kebersamaan dengan Mika plus gunjingan orang tentang mereka [yes, sometime people can be so mean :( ], saat kehilangan Mika, saat bertemu teman lagi, saat dicintai oleh orang lain, saat mencintai orang yang lain namun tetap memberi tempat pada Mika, saat-saat jatuh dan merasa tak adil terhadap semuanya, saat bangkit kembali dan menyadari bahwa hidupnya sebenarnya sempurna, saat belajar untuk membangkitkan diri sendiri dan membangkitkan semangat orang lain. Indi is the best :)
Komentar aku :
Semuanya terangkum manis, dan dengan konsep yang hampir sama dengan buku pertama, buku diary khas cewek, membuat isinya tetap jujur dan manis untuk diselami, bahasanya mudah dipahami, dan of course, sisi cengengku muncul ketika membaca tiap lembar kisahnya. Aku semakin memahami bagaimana Tuhan pada akhirnya akan membawa kita pada sebuah kisah yang sempurna dan masuk akal di akhir... Ketika kita merasa ada sesuatu yang salah dan tidak adil dari tiap kehilangan yang kita dapatkan. Kita akan dengan mudah berkomentar "Jika akhirnya harus kehilangan secepat ini, kenapa Tuhan mempertemukan kami?" tapi ternyata setiap peristiwa selalu memiliki maksud. God is the best director even when God just makes it looks like 'soap opera' it's the best soap opera ever ...........
Makasih sekali lagi buat ka Indi yang mau berbagi ke kita semua tanpa ragu dan membuka pikiran kita semua bahwa hidup ini perlu dihadapi dengan kekuatan dan ketekunan agar menjadi sempurna, dan satu hal lagi bahwa bersyukur itu penting. Tuhan selalu tahu :))
-BTW, cerita tentang anjing peliharaannya, bikin aku pengen banget melihara anjing, tapi karena suatu hal, It can't be ^_^ --
Aku nulis ini dibelakang buku 'Karena Cinta itu Sempurna' yang aku tulis setelah aku baca hampir seperempat atau setengah isi buku (lupa juga)
Ketika itu aku adalah serpihan kecil
Ketika itu aku hanyalah seonggok daging hidup yang sedang putus asa
Tapi dia datang sebagai seorang teman
Muncul dan memberiku kekuatan
Mengajarkan bagaimana mencintai dengan benar
Kadang mengajarkan bagaimana membuat sebuah pembenaran atas dasar cinta
Memberiku semangat
Membawaku pada kesempatan untuk berhenti menjadi serpihan kecil
Mendorongku menjadi sesuatu yang riil, satu, besar, dan kuat
Menghapus setiap lelah, airmata, dan putus asa
Dan bagaimana lepasnya aku tersenyum disampingnya ..... (so real memory)
Meski sekarang semuanya mulai kabur
meski semua mulai hilang secara mendadak
dan ketika aku sadar bahwa kekuatan itu tidak bisa bertahan disini
Aku hancur ..............
Aku jatuh menjadi serpihan yang lebih kecil
Aku membusuk sebagai daging yang lelah dengan keputusasaan kronis
Aku hidup sebagai sebuah gelas kosong yang apatis
Tapi satu hal yang aku tahu
Aku tidak menyesal bertemu dengannya
Karena dia mengenalkanku pada sebuah kebahagiaan yang belum pernah aku temui
It just good, I had ever been felt that happiness (so mean!)
It will great if I can get it again and get it forever (so meant!)
NAMANYA CINTA
[This one, special for 'him' and you 'Indi sister' .... Thanks for everything, for 'both of you' :) ]
dan setiap aku baca ini, aku selalu pengen nangis
Dan sampai kapanpun, segala sesuatu tentang "Sugar dan Mika" akan ngingetin aku sama kamu, sayang
Dan buat ka Indi, you're is the best :)
-----------------------------------
SPECIAL FOR INDI, and HER GIVEAWAY PROJECT
(by the way, Happy Birthday... I was born at June too :p )
http://duniakecilindi.blogspot.com/2011/05/oh-my-cuteness-and-my-first-giveaway.html
SPECIAL FOR INDI, and HER GIVEAWAY PROJECT
(by the way, Happy Birthday... I was born at June too :p )
http://duniakecilindi.blogspot.com/2011/05/oh-my-cuteness-and-my-first-giveaway.html
1 komentar:
Semua yang ada memang patut disyukuri..
apa yang menurut kita adalah "kekurangan" ternyata membuat mereka memiliki "kelebihan" yang belum tentu kita miliki.
Itu Mbak Indi menurut saya..
salam kenal :)
Posting Komentar