Minggu, April 17, 2011

Blok 13 Keluhan Neuropsikiatri Skenario 4 (Kenapa anaku)

Skenario
Kenapa Anakku ….
Seorang ibu membawa anaknya usia 4 tahun ke UGD karena kejang. Kejang terjadi dua kali sejak tadi pagi, dan setiap kali kejang berlangsung selama I menit. Kejang diawali dengan demam tinggi. Dalam anamnesis ada riwayat batuk pilek 5 hari yang lalu. Batuk disertai demam tinggi. Sudah dicoba dengan pemberian obat penurun panas namun demam tetap tidak turun juga. Pada pemeriksaan didapatkan suhu tubuh 40 derajat celcius nadi sedikit cepat. Tidak ditemukan kaku kuduk. Pada pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal. Pasien diobservasi dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Catatan :
-          Obat penurun panas contohnya : paracetamol dosisnya 10 -15 mg/kg BB/ kali, bisa diberikan maksimal 5 kali sehari dan Ibuprofen yang merupakan obat penurun panas yang juga punya efek anti radang (bukan antibiotik) dengan dosis 5-10mg/kg BB/kali, diberikan 3 kali sehari maksimal juga 5 kali.
-          Suhu tubuh normal adalah sekitar 36 – 37,5 derajat celcius
-          Nadi normal bayi: 120 - 150 x per menit Nadi normal anak: 80 - 150 x per menit Nadi normal dewasa: 60 - 90 x per menit

DD :
-          Kejang Demam (kemungkinan utama, namun jika setelah pemeriksaan ditemukan infeksi intracranial, demam turun kejang tetap berlangsung, dan lain-lain, kejang demam bukan lagi diagnosis utama)
-          Epilepsi (beda dengan kejang demam adalah adanya demam, epilepsy umumnya ga ada demam, tapi tetap tidak menutup kemungkinan akan diagnosis epilepsy sebeleum ditegakan dengan pemeriksaan penunjang, contohnya EEG)
-          Meningoensefalitis (karena ada riwayat pilek, kemungkinan bisa saja, tapi kemungkinan ini bisa diruntuhkan oleh hasil tanda meningeal yang negative)
(Penjelasan masing-masing DD, ada di postingan terpisah J)

Pohon masalah

Anamnesis (gejala)

Diagnosis banding

Pemeriksaan fisik (tanda)

Diagnosis sementara

Pemeriksaan penunjang (hasil lab, radiologi, dll)
 

Diagnosis pasti
o   Definisi dan Klasifikasi
o   Manifestasi klinis
o   Pemeriksaan
o   Etiologi
o   Epidemiologi à Faktor risiko
o   Patogenesis, Patofisiologi, Patologi anatomi (jika ada)
o   Tatalaksana (Medikamentosa, non-medikamentosa, mekanisme obat, dll)
o   Pencegahan (Profilaksis jika ada, pencegahan non-medik, perubahan gaya hidup)
o   Penyulit dan Komplikasi
o   Prognosis (Bonam/Dubia/Malam, kemungkinan sembuh 100%, dll)

Tidak ada komentar: