Kado adalah sesuatu yang digunakan sebagai hadiah untuk seseorang dengan tujuan tertentu seperti ulang tahun, hari raya, hari besar, naik kelas, ucapan selamat karena berhasil dalam sebuah pencapaian, bahkan tanpa tujuan apapun kado masih bisa diberikan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan kita terhadap sesuatu, seseorang atau sekumpulan orang.
Ketika sesuatu diciptakan, maka ia pasti berharap memiliki manfaat
menjadi berguna, dan tidak sia-sia....
Seonggok kado, ia berdebu, diam sendirian di pojokan ruangan tanpa tahu harus melakukan apa. Diciptakan namun hanya untuk merasakan kesia-siaan. Sendirian terpuruk dalam gelap diantara semut kecil. Menangis namun tak didengar, meminta untuk dibuang tapi sang tuan tak bisa merelakannya untuk dibuang. Diberikan? Kemana?
Lalu kenapa dia dibuat. Untuk mengekspresikan perasaan. Untuk mengucapkan sesuatu, namun ternyata tidak tersampaikan.
Seperti seorang bayi, kenapa dia dilahirkan? Karena dia akan melakukan sesuatu yang hebat nantinya, sesuatu yang bermanfaat, dia akan menjadi jodoh seseorang, dia akan berbuat baik atau jahat untuk membantu jalannya takdir yang telah Tuhan buat, begitu banyak manfaat dia dilahirkan ke dunia tapi tahukah dia dan orang-orang yang ada disekitarnya bahwa kelak jika dia dilahirkan ayahnya sebenarnya sudah tiada dan ibunya ternyata akan meninggal setelah melahirkan dia. Dia tak akan tahu itu sebelum hal itu terjadi, dan ketika dia telah lahir dan menjadi sebatang kara, lantas apakah dia berhak menuntut Tuhan agar mengambil nyawanya lagi sebelum apa yang harus dia lakukan terlaksana? Tidak
Apa yang terjadi pada si kado kecil juga sama seperti itu.
Pada akhirnya ia harus menerima dirinya yang kini sendirian dan merasa kosong disana. Dipojok ruangan yang dingin dan kotor berdebu.
Bagaimana jika kau diciptakan ke dunia untuk sebuah manfaat tapi ternyata kau tidak bisa menjalankan manfaatmu sesuai tujuan awal kau diciptakan? Sakit!
Itu pula yang dia rasakan jika dia punya hati.
Siapa yang bisa jamin benda mati itu tak punya perasaan. Tidak ada yang tahu jika dia diam-diam menangis. Tidak ada yang tahu jika nantinya dia mulai menua dalam keputusasaan dan kekosongan.
Itulah yang terjadi padanya. Si kado yang malang. Si kado yang cantik dan berharga tapi ternyata sangat malang.
Itulah yang terjadi padaku sekarang... Aku si kado yang malang!
Aku terpuruk sendiri dipojok ruangan.
Dibuat untuk hadiah kepada temannya 'tuanku'
Tapi hingga sekarang aku masih berada disini. Berdebu.
Diam-diam aku menangis, tapi tidak ada yang bisa mendengar karena aku sebuah benda mati
Kadang aku berharap dikeluarkan, dibuka, dipeluk, lalu disimpan sebagai hadiah. Tapi sekarang aku berada di kantong kresek.
Aku diam-diam meminta kepada Tuhan.
Tidak jarang aku mengeluh.
Aku kotor, dan berdebu.
Ya ... Meskipun kadang 'tuanku' masih sering mengeluarkan aku dari sudut ruangan berdebu itu untuk membersihkan permukaan tubuhku, semuanya tidak ada bedanya, karena setiap melihat aku, 'tuanku' juga menangis, tubuhku jadi basah dan rapuh. Kertasnya jadi mudah robek dan aku akan jadi jelek.
Penampilanku sekarang manis tapi didalam sini menyedihkan.
Akupun tidak bisa meminta kepada 'tuanku' agar membuangku, dia terlalu sayang padaku dan menganggapku berharga.
Aku pernah dengar dia bilang akan simpan aku sampai fungsiku tercapai. Sungguh aku terharu, aku sedih!
Sekarang aku berada disini, dalam kantong kresek, menunggu seperti benda yang bodoh.
Aku tertawa kadang!
Aku bingung apakah sekarang aku merasa bahagia oleh karena 'tuanku' yang sering memluku, menimangku, menyayangiku karena aku begitu berharga. Ataukah aku harus merasa tersiksa karena dibiarkan berada di pojok ruangan yang sumpek itu, menunggu ketidakpastian.
Aku sedikit banyak bisa mengerti sekarang tentang manusia. Aku hanya diberikan Tuhan sepotong perasaan, dan itu sudah cukup rumit untukku.
Mungkin karena itulah manusia jadi sering menangis. Mereka kadang terus saja menangis setiap hari dengan alasan yang sama yang itu itu saja, padahal mereka tidak pernah tertawa pada sebuah lelucon yang sama lebih dari dua kali, lalu kenapa mereka harus menangis untuk masalah yang sama berkali-kali. Manusia memang rumit.
AKu, si kado kecil ini hanya bisa menonton dan menunggu!
Paling tidak aku punya hiburan
dan patokan untuk belajar....
Aku, si kado kecil yang malang...............
"Broken gift" by J E. Stålberg
oleh : Kado kecil pada bulan april ...
nb : Pada awalnya aku punya teman, tapi sekarang semua kado telah sampai pada fungsinya, kecuali aku :') ... Tuanku... Cepat Lakukan sesuatu!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar