Minggu, April 17, 2011

UN (Ujian Nasional) dan Sistem yang Selalu Disalahkan



Aku punya adik
dia kelas 3 SMA sekarang
dan besok dia UN
Well! I've ever been done it ...

Tapi aku selalu merasa khawatir oleh sesuatu ...

Oke, untuk menghindari ketersinggungan suatu pihak dan agar bahasanya semakin etis mari rame-rame kita salahkan "Sistem" yang notabene tidak ada orangnya dan tidak ada subjeknya ....

Jadi dari tadi ngomongin siapa? Damnit!

Aku bukan orang yang anti UN
tapi satu hal yang terlintas melihat proses UN yang sekarang adalah....

Ilustrasi :
Jika aku mendaftar di sebuah sekolah ternama, lalu dengan pandainya aku selalu mengisi absen dan kerjaanku di sekolah hanyalah tidur saat jam pelajaran, nyontek semua PR pada saat H-1menit PR dikumpulin, dan menjadi orang yang I-even-never-fucking-care-with-what-I-get-for-my-examination karena itu gak bakal guna selain buat dipamerin ke temen-temen ortu kamu kalo kamu emang pinter. selain itu aku gak dapat apa kegunaan nilai ulangan yang tinggi sekarang selain cuma bikin ego anak-anak SMA labil yang merasa pinter-cool-banget-deh-gue makin tinggi, karena itu sama sekali bukan lagi patokan untuk ujian akhir. Lalu, pada kelas tiga semester 2, semester akhir tepatnya, kamu baru jadi anak rajin, ikut pengayaan, dan belajar semua contoh soal dari ujian tahun lalu, dan menggembleng diri di tiga bulan terakhir sebelum ujian. Lalu aku lulus.... Well! Apa bedanya aku yang seakan cuma sekolah 3 bulan dengan yang sekolah 3 tahun.... setelah UN semuanya gak ada bedanya ... Parahnya lagi yang sekolah 3 taon itu justru ada yang gak lulus
WELL DONE!!!!

jadi?
Siapa yang salah?
Masih mau nyalahin sistem?

Aku disini bukan anti-UN
Hanya mengeluhkan kenapa harus UN, UN itu tidak merata, semua anak sekolahan setuju
Sisi baik UN?
-Tingkat atau tolak ukur kelulusan menjadi universal di Indonesia dan itu membuat jadi adil. Adil? What the hell dengan keadilan yang dimaksud. Do you Know sistem kayak gini emang ada sisi bagusnya, benar sekali, yang belajar serius akan dapatkan yang baik dan yang gak belajar bakalan cuma nangis bombay ...
Tapi manusia itu bertumbuhan, begitu pula kelicikannya!

Dan munculah sebuah pola yang membentuk lingkaran setan. Pada awalnya hanya orang-orang tertentu yang menganutnya namun semakin lama semakin kuat lingkaran itu sehingga orang yang tidak berniat masuk juga jadi masuk ke lingkaran itu karena tak punya pilihan selain itu....

Rasa tidak percaya diri pun muncul
(Bayangin di H-1 UN yang jadi trending topic di twitter bukannya #YeyAkuLulus atau #LulusUjianBanget eh ini malah TIDAK LULUS tanpa tag dan capslock pula)

Yang disiapkan sebelum ujian bukannya kesehatan dan mental justru cara-cara ampuh untuk nyembunyikan contekan dan menyalurkan jawaban ke seantero peserta ujian dimanapun di belahan Indonesia.

Bangsa Indonesia tidak menjadi pintar
Bangsa Indonesia menjadi licik

Aku?
Aku sudah kuliah sejak dua tahun yang lalu
Dua tahun yang lalu proses itu sudah berjalan, aku berada dimana? Tak perlu dibahas.... *I'm not part of bullshit but I'm never warn anyone... Aku bukan bagian mereka tapi aku juga bukan penentang, aku hanya diam mengangguk dengan semua itu!

Sekarang?
Aku masih punya saudara dan teman-teman diluar sana yang harus masuk dalam lingkaran setan sialan itu
Yang menakutkan lagi adalah .... I don't know why tapi aku merasa sistem sekarang terlalu banyak menimbulkan "Human Error" yang gak bisa diintervensi dan susah dilacak

Banyak contoh anak-anak pintar yang gak lulus dan anak-anak bodoh yang lulus
Bukan bilang gak adil ....
Kadang memang itulah rencana Tuhan untuk memperingatkan kita
Tapi ingat .... Kesalahan yang merugikan dan membohongi sekian banyak manusia akan menjadi akar dosa yang tidak kalah berat......

Jika memang harus UN, kenapa gak sekalian ujian di rumah masing-masing di depan komputer dengan pengawasnya adalah orang tua masing-masing. It's more efisien menurut ku .... Sama aja kan dengan sekarang.

Kenapa Ujian harus jadi universal jika sarana belajar dan sistem belajar dan siswa berkualitas dan guru berkualitas juga tidak disebar merata dan universal?

Ah melelahkan memang membahas hal macam itu?
Sekali lagi kita tidak bisa menyalahkan siapapun selain 'sistem' ?
It's absurd .... siapa itu 'sistem'
Gak worth banget menyalahkan sistem tanpa memberi solusi, mending balikin lagi pola lama dengan mempercayakan semuanya kepada sekolah yang notabene lebih tahu keadaan dan kelayakan siswanya...

Tapi ya setiap keputusan pasti dipikirkan dengan sangat matang
I'm not the master. aku bukan ahli dibidang macam ini jadi aku tidak tahu betul alasan-alasan masuk akal.
Aku juga berusaha jadi orang netral yang gak nge-judge (walopun kayaknya gagal) tapi ya cherish lah buat keadaan sekarang untuk bikin anak bangsa jadi lebih baik (red : bukan lebih licik)
Mungkin ada hal atau keuntungan lain yang dipikirkan oleh tuan besar diluar sana
Mungkin kerugiannya terlalu kentara
Atau mungkin proses perubahan tak semudah yang dipikir orang
Siapa tahu ....
Yang jelas kita berdoa saja



Untuk adikku yang besok akan memulai UN nya ... I'm here , I'm proud of you and every-white-effort you did untuk melaluinya ... aku percaya dengan saudaraku well! paling gak dia pasti besok menjalaninya dengan berdoa sebelumnya ........ dan semua anak bangsa yang akan menjalani ujian juga besok ... *semangat!

Tidak ada komentar: