Rabu, April 13, 2011

LIFE IS A GAME – TENTANG AKU DAN KEDEWASAAN

Ga bisa dipungkiri bahwa aku dan ‘menulis’ memang tak terpisahkan… apapun yang terjadi, yang kubutuhkan sekarang adalah menulis …

First …. Inhal ujian tulis blok digestif ---Kuamprettt ….. Oke *just not pretty enough, I’ll replay it
Second … ‘Queen Bee Project’ ditolak --- Asuuuuu ….. Fine *I’m just little amateur, I’ll resend it
Third … doesn’t like with other, I need four or five days to finally realize ‘who I am’ and ‘where I should be’ …. Well *Here’s me, try to be nice girl and such a pretty loner forever (Pindah kasta dari ‘Solver of problem’ menjadi ‘Source of problem’ tu rasanya kayak elo bangun ditengah hutan rimba sambil digendong orang utan yang tiba-tiba elo ngerti bahasanya yang bilang ‘anaku’ dan elo bangun sambil teriak histeris dan mendapati badan elo tumbuh bulu, bahwa ternyata kehidupan elo sebagai manusia ternyata cuma mimpi indah dari seekor orang utan dan sekarang saatnya elo bangun dari mimpi, it’s really really really the most suck thing ever!)


Beberapa minggu ini banyak hal yang terjadi!
Beberapa minggu ini adalah saat-saat sensitive aku digembleng oleh keadaan untuk menjadi dewasa
Kadangkala terlalu egois membuat semuanya runyam, tapi pada akhirnya di setiap sela dari ‘this fuckin’ stuff, you’ll find the good side. Yeah, di hampir semua hal sejujurnya, hanya saja gak semua orang dan gak setiap waktu kita bisa menyempatkan diri untuk mencari-cari hal-hal baik disetiap apa yang terjadi karena lebih dari 80% waktu setelah sesuatu terjadi kita lebih sering menikmatinya entah apakah itu sebuah kesedihan dengan menangis atau sebuah kebahagiaan dengan tawa kosong. Semua manusia sama. Atau kadang ada beberapa manusia bijak yang senang meluangkan waktu untuk mencari hal-hal baik dari apa yang dia alami, tapi keadaan tidak berpihak dan yang ditemukannya dari tumpukan pengalaman menjijikan itu hanyalah kalimat ‘Sorry, you’re not lucky, try again later’ .. Is that suck huh? Yeah ……..

Lalu hal apa yang bisa membuat seseorang bertahan di jalur yang sama? Ga ada selain karena, itulah hidupnya, it’s why I born! That’s why I live for…..

Bahwa ternyata perjalanan dan pencarian gak akan berakhir hanya karena kita telah menemukan apa cita-cita kita, untuk apa kita hidup, siapa belahan jiwa kita, semuanya akan terus berlanjut dengan pencarian baru seperti sebuah permainan. Yeah, life is a game! Dan gimanapun kamu menolaknya, ketika kamu dilahirkan kedunia dan menangis yang menunjukan betapa sehatnya dirimu it’s mean kamu telah menyetujui kontrak untuk ikut bermain dan bahwa ketika sekarang kamu (well, kita maksudnya) masih ada disini itu artinya, ternyata kita ‘worth enough’ dalam permainan ini.

Sebuah pola pikir yang terpuntir kesana kemari setelah beberapa minggu yang aku alami :
Rentetan peristiwa --- Ahahaha, lucu, aku mendaftar peristiwa itu satu persatu tapi aku gak detail mengingatnya, maka kuhapus dan kuganti polanya… Intinya begini :

-          Setelah aku menyiapkan pesta kejutan untuk ‘I know who’ dengan excited supaya dia seneng dan gak ngerasa kesepian lagi, tapi ternyata menjelang hari H dia gak bisa datang dan aku dengan mirisnya menatap semua usaha yang telah kulakukan dengan tanganku sendiri, bagaimana aku membayangkan tawa senangnya yang ternyata gak terwujud. Aku gagal membuat dia senang, aku gagal membuat dia senang, aku gagal membuat dia senang … Itu terus yang terlintas dipikiranku, hingga aku mencapai satu fase dimana ketika dia tidak bisa datang aku mengancam diriku akan berputus asa, (do you know? If someone have planned to be hopeless, she just hopeless already) terus menerus memaksa, memanggil, menunggu, menangis tanpa henti dalam gelap, lalu dalam satu hitungan nafas, dalam sepersekian detik aku hentikan tarikan nafasku, aku pejamkan mataku, aku nyalakan lampu yang sudah lama tak dinyalakan hanya untuk menambah dramatis kefrustasianku, dan akhirnya aku sadar bahwa selama ini yang ingin kubuat puas dan senang adalah diriku sendiri, bahwa akhirnya aku sadar yang sedang kubuat ini adalah pesta untuk diriku sendiri, bahwa sebenarnya yang terus terngiang bukanlah ‘aku gagal membuat dia senang’ tapi justru ‘aku gagal menyenangkan diriku sendiri’ .. It suck untuk disadari tapi setelah hampir dua minggu dalam kebutaan akhirnya aku mengerti, aku menjadi sedikit lebih dewasa… Dan SETIAP YANG KAU DAPAT DIDUNIA INI HARUS DIBAYAR DENGAN SETIMPAL … aku membayarnya dengan dipindah kasta, sekarang aku adalah sumber masalah, tingkahku saat masih fase Hopeless (well, sampai sekarang aku masih seorang hopeless) ternyata menyisakan cedera besar, bukan saja aku gagal membuat dia senang aku justru melakukan sesuatu yang merusak segalanya yang totally make him, angry and doesn’t wanna talk to me … I just make !!!! I have to help solving this! If there’s any I could to do
-          Kupikir aku telah menjadi dewasa setelah semua yang terjadi itu, ternyata tidak. Menghadapi kenyataan bahwa terlalu mahal yang aku bayar untuk setetes kedewasaan yang aku dapat, bukannya menyadari bahwa kedewasaan itu mahal harganya aku justru langsung jatuh tersaruk ke sumur terdalam, menistakan diri sendiri, menghilang dalam kekosongan dan menarik diri dari hiruk pikuk kehidupan. Aku pulang dengan rasa marah dan sedih dan tidak keruan rasanya ingin menghancurkan semua yang ada didepan dan memukul dinding hingga hancur berantakan memecahkan kaca hingga berkeping-keping semuanya tereka jelas dalam kepalaku, namun sesampainya di kamar kos kecil tenang sunyi tanpa jendela dan sempurna untuk menyendiri dalam frustasi, aku justru membuka kresek hitam berisi obat, membuka kotak berisi CTM (pada awalnya yang kucari adalah ‘valisan’ diazepam, tapi ternyata apotik tidak menjualnya bebas maka aku mencari alternative bodoh lain) ada 12 biji, aku ambil gunting, kupotong semua bungkusnya, 12 biji CTM aku telan sekaligus… Well I’m falling into nightmare for a day and next, I’m like undead, toleransi dari CTM ditubuhku luar biasa, badanku tremor, gemetar, lelah, tapi tambahan dua biji CTM tidak membuatku jatuh tertidur malah semakin terjaga, dan aku yakin butuh lebih dari 12 CTM untuk bisa membuat aku jatuh tertidur kembali. Dalam kefrustasian itu aku diam! Aku harus lakukan sesuatu, bukannya diam. Maka kulakukan sesuatu, kutulis surat permintaan maaf dan bla bla bla, berharap bisa membantu dan well , apa yang kulakukan ini semata untuk memperjuangkan seorang sahabat. Aku sadar aku gak punya banyak teman karena sikapku yang tertutup dan susah percaya sama orang jadi sahabatku yang sedikit ini harus kujaga betul-betul ….. Ketika aku tahu dia baik-baik saja … Well! Tidak masalah bagiku, sedang dengan siapa dia sekarang, it’s good enough! Even if such of jealous weather kick me out after heard he with his girlfriend right now, at least aku tahu dia baik-baik saja dan hope mereka bisa cepet baikan… At least he with his girlfriend now, not with another girl, yeah you know what I mean, another other than me or whatever it said! It’s funny, mataku bangun dari kekalutan, berdoa semoga semuanya dan mereka akan tetap baik-baik saja! Jauh didalam sini, meski benci dan cemburu aku tetap gak bisa bohong, sumber kebahagiaan itu, entah darimanapun, akan lebih baik melihatnya senang dan tenang bersama seseorang! Paling gak aku gak kehilangan dia karena sebuah alasan yang buruk, paling gak ada seseorang disana yang bisa lakukan sesuatu yang aku gak bisa lakukan untuknya …. Naif memang, sebuah hal yang paling sering dibikin bahan buat maen sinetron, sebuah hal yang paling sering ditertawakan dan jadi lelucon, sebuah hal yang paling diremehkan, tapi juga hal yang paling realistis dan mendekati kenyataan hidup kita, dan hal yang paling berperan dalam membentuk kedewasaan seseorang. Hal-hal naïf itulah yang seringkali berisi pesan namun dibuang sebelum kotaknya dibuka. Dan aku cukup beruntung untuk menyempatkan diri melihat isi dari kenaifan itu. Later I’ll try harder to be a good friend, persahabatan yang cukup singkat membentuk bagaimana kepribadianku sekarang, I’m still a loner, tapi aku dan semua orang disekelilingku, kita, semuanya bertumbuh entah itu sikap sifat dan tubuh jika masih beruntung (hagh), hal apapun nantinya yang akan menjatuhkanku kedalam sikap kekanakan-kanakan dan kenaifan tidak masalah untukku, selama apapun aku jatuh dalam kegelapan, suatu saat, setelah semuanya berlalu, pasti ada satu fase dimana cahaya rembulan atau cahaya matahari akan melesak masuk memberikan sebuah penerangan yang alami. Biarkan semua berjalan alami. That’s ringing around my head like a bell now! Dan semua kekacauan yang aku buat, hope bisa bantu untuk menyelesaikannya dan mengembalikan kasta ku kembali kepada seorang teman yang bisa bantu masalah apapun, APAPUN! EVEN IF THAT’S HURT ME INSIDE, I’LL …………….
-          Satu hal yang harus aku yakinkan! Biarkan aku tahu kau baik-baik saja then I’ll shut up and pretend nothing happen! sesimple itu …. Semua ini entah kenapa kadang membuatku yakin, seandainya ada seorang sutradara yang nyari pemain sinetron dan aku ikut casting aku akan diterima, sekarang bukannya seorang pemain sinetron yang dibutuhkan bukan lagi ijasah dibidang perfilman, yang diperlukan sekarang adalah seseorang yang jago ‘pretend’, seseorang yang jago nangis, seseorang yang pandai menjatuhkan diri dalam frustasi, seseorang yang ga tau malu untuk ngamuk dan teriak dihadapan khalayak ramai, seseorang yang dengan tingkahnya bahkan bisa bikin seorang dokter ganteng yang jaga IGD ngasih lima biji Valisan, diazepam, obat hipnotik-sedatif yang tidak dijual bebas dan harus dengan resep dokter, secara gratis, seseorang yang dengan kalimatnya bisa bikin orang penasaran dan kadang terhenyak kasihan, and I’m worth enough for it, very worth! Next, after doctor! Pemain sinetron! Halah!

Jadi kesimpulannya, bahwa kedewasaan itu amat sangat mahal harganya, dan ketika kita telah cukup merasa dewasa akan ada banyak hal yang mungkin bisa bikin kita terpuruk lebih dalam dari sebelumnya, maka kedewasaan saja belum cukup, juga harus ada kesiapan yang well tak aku miliki hingga sekarang. Contohnya aku akan sangat hancur jika kehilanganmu sekarang, dalam peran apapun yang mungkin, yeah kedewasaan dan janji membuatku menahan diri untuk tidak melakukan homicide tapi hang up yourself dalam keadaan frustasi luar biasa, masih mungkin dengan keadaan mentalku yang gak really health! Nah, lalu apakah aku harus memaksa atau menuntut, TIDAK! Bukan salah siapa-siapa aku penyakitan seperti ini, bukan salah siapa-siapa juga keadaan begini, lalu! Yang dibutuhkan adalah dewasa dan siap! Lalu setelah dapat, apa? It’s happy happily ever after? No!

Sayangnya, hal macam itu gak akan pernah tercapai, kayak main PW, semakin tinggi level, monster yang kamu hadapi akan semakin kuat, orang-orang disekitarmu juga akan lebih berbahaya. Kayak main PB, tiap menang satu misi, kamu akan dapat misi yang lebih sulit. Life is a game! Every-hint you got just said a clue for you, ‘to leave your way soon because it’s too dangerous’ or ‘to stay with your way because after your hard mission you’ll get million of bucks

Life is a game!

Aku yang bilang ini pun, mungkin aja besok tersaruk lagi dalam keadaan yang lebih parah, dengan life yang rendah, dan hampir ‘game over’ …………………..


Tidak ada komentar: